Kenalkan Pangan Alternatif, Situbondo Launching Resto Pakan Ternak dan Gelar Produk Sorgum

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar dan mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia. Ketersediaan pangan yang berkurang untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat menimbulkan pengaruh terhadap kestabilan ekonomi. Dimasa pandemic Covid 19 pertanian merupakan sektor yang tiada pernah berhenti, bahkan ketersediaan pangan harus tercukupi ditengah kecemasan akan krisi pangan. Oleh karena itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa “Pertanian tidak boleh berhenti, apapun yang terjadi.”

“Gerakan diversifikasi pangan sebagai upaya untuk mendorong ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman,” terang SYL.

Upaya untuk merealisasikan ketahanan pangan dapat dilakukan dengan cara mencari alternatif bahan pangan. Salah satu alternatifnya ialah dengan tanaman sorgum. Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Situbondo menggelar acara “Launching Resto Pakan Ternak dan Gelar Produk Sorgum” yang merupakan salah satu bukti keseriusan dalam pengembangan tanaman sorgum. Hadir dalam acara yaitu Bupati Situbondo bersama jajaran Forkompindo dan ajaran  Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Situbondo.

Bupati Situbondo, H.Dadang Wigiarto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa, “Budidaya tanaman sorgum, tidak membutuhkan biaya produksi yang sangat tinggi, tumbuh  baik pada lahan kering sehingga tahan  ditanam pada musim kemarau.Tanaman sorgum semua bagian tanamanya dapat dimanfaatan dengan baik.”

Acara launching resto pakan ternak dan gelar produk shorgum ini menggunakan konsep Ekonomi Kebersamaan yaitu adanya sinergitas beberapa OPD. Untuk ketersediaan pakan ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menampilkan pameran beberapa alat yang digunakan dalam proses pembuatan pakan ternak. Selain itu, juga menghadirkan beberapa peternak sapi untuk melihat langsung ternak yang mengkonsumsi pakan ternak dari batang shorgum. Dinas TPHP Kabupaten Situbondo menampilkan proses pembuatan beras sorgum dan tepung sorgum, selain itu juga bermacam-macam produk olahan pangan dari sorgum ditampilkan diantaranya beras shorgum,tepung shorgum, bemacam-macam kue yang terbuat dari tepung shorgum,nasi shorgum,stik shorgum,dll. Dinas Perdagangan juga hadir memeriahkan acara yang juga menampilkan bermacam produk olahan yang dapat dikembangkan dari tanaman shorgum dan juga siap berperan dalam membantu petani dalam proses pemasaran.

“Dengan adanya resto pakan ternak ini diharapkan bisa membantu  petani yang tengah panen sorgum kemudian bisa memprosesnya menjadi pakan ternak. Harga pakan ternak berbahan sorgum terbilang sangat murah hanya Rp.800. Sedangkan untuk harga beras sorgum cukup tinggi dipasar online yang mencapai Rp.35.000, sehingga bisnis usahatani tanaman sorgum ini sangat menjanjikan,” jelas Desi Komalasari, Penyuluh Pertanian Kabupaten Situbondo yang wilayah binaannya menjadi salah satu lahan perluasan tanaman sorgum.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga selalu meminta kepada penyuluh dan petani untuk terus gencarkan produksi, karena pangan adalah masalah yang sangat utama.

“Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Setelah panen lakukan kembali olah tanah dan tanam. Musim kemarau bukan menjadi suatu masalah. Genjot produksi bahan pangan lokal,” ujar Dedi. SY/DESI/YENI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *