Kostratani Provinsi Banten Panen Perdana Jagung di Desa Rancasangga

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai pengembangan food estate kembali menekankan bahwa pengembangan food estate guna mengantisipasi krisis pangan dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). “Penyediaan Pangan Nasional agenda strategis yang harus kita lakukan, untuk antisipasi krisis pangan akibat COVID dan juga mengantisipasi perubahan iklim, serta tak kalah penting mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Ini penting,” kata Jokowi saat ratas seperti dalam video unggahan akun Sekretariat Presiden 23 September lalu.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melakukan pengawalan secara ketat dengan menguatkan kerja sama antar lembaga dan kementerian terkait dalam rangka penyediaan pangan dan menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan rencana akan mendirikan Food Estate yang berlokasi di Serang Utara, Kecamatan Sawah Luhur Pontang Banten.

“Dalam mendukung food estate, BPPSDMP akan memperkuat  korporasi petani. Penguatan tersebut dilakukan melalui pola kemitraan dengan berbagai pihak yakni Bank untuk memperoleh fasilitas KUR, asuransi, unit pengelola jasa alat mesin pertanian atau mekanisasi, penyedia benih, pupuk, pestisida, Kostraling (Komando Strategi Penggilingan), Kostratani (Komando Strategi Petani), industri olahan, pedagang, eksportir dan lainnya dalam ikatan bisnis yang saling menguntungkan” papar Dedi.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menjelaskan daerah tersebut adalah penghasil beras terbaik ke-10 di Indonesia dengan dibuktikan penghargaan PIN Emas dari Presiden melalui Kementan.

Untuk mendukung food estate,  BPP Kostratani Cinangka melakukan terobosan baru dengan membuat demfarm di lahan pertanian sawah tadah hujan desa Rancasanggal Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang dengan kuas lahan  500 hektare. Lahan ini biasanya hanya ditanami padi satu kali dalam satu tahun, pada pertengahan bulan silam ditanami jagung hibrida pada lahan seluas 10 hektare  dengan 2 kali masa tanam setahunnya.

Kegiatan demfarm ini merupakan fasilitasi Kementerian Pertanian  (Kementan) melalui Dinas Pertanian Provinsi Banten. Bantuan yang diterima petani berupa benih jagung hibrida bersertifikat unggul, pupuk dan pestisida.

Selasa 20 Oktober 2020 bertempat di lokasi demfarm, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP  selaku Penanggung Jawab (PJ) Kostratani Provinsi Banten Idha Widi Arsanti melakukan panen perdana. Bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid,  Perwakilan  dari  Balai Karantina Kelas II Cilegon yang juga sebagai PJ Kostratani BPP Anyar-Cinangka, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana, Camat Cinangka Deni Firdaus beserta unsur muspikanya, BUMD maupun Instansi Pemerintah setempat dan Kelompok Harapan Tani Desa Rancasangga mereka melihat keberhasilan demfarm tersebut.

BPP Cinangka sebagai BPP Model Kostratani bersama Kelompok Harapan Tani setempat telah membuktikan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman lahan sawah tadah hujan juga meningkatkan pendapatan para petani di wilayah tersebut yang selama ini hanya bercocok tanam satu kali dalam satu tahun kini sudah bisa dua kali setahun,”ujar Kepala Pusat Pendidikan Pertanian yang akrab di sapa Santi.

“Dengan adanya denfarm, harapannya dapat meningkatkan produksi dan produktivitas jagung hibrida sehingga pendapatan petani juga ikut meningkat,” tambah Santi. VITRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *