Dukung Food Estate, Bapeltan Jambi Selenggarakan Pelatihan Hortikultura di Humbahas

Untuk menjaga ketersediaan pangan nasional, pemerintah meluncurkan program Food Estate di dua lokasi, Kalimantan Tengah dan Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara. Bapeltan Jambi mendukung program ini dengan menyelenggarakan pelatihan hortikultura di Humbahas.

Di Humbahas, Program Food Estate dikhususkan untuk komoditas hortikultura. Harapannya, akan terbentuk korporasi yang dikelola langsung kelompok tani. Sehingga, mata rantai penjualan akan berkurang dan akhirnya pendapatan petani meningkat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pengembangan proyek lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Humbahas pada tahap awal di tahun 2020 ini seluas 1000 hektare.

“Pengembangan kawasan pangan hortikultura menjadi salah satu program super prioritas Kementan dengan komoditas utama yang dikembangkan meliputi kentang sebagai bahan baku industri, bawang merah dan bawang putih,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pihaknya akan total mendukung Food Estate.

“Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi food estate berjalan maksimal, memaksimalkan kinerja BPPSDMP untuk memastikan petani food estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani,” katanya.

Untuk memaksimalkan peran BPPSDMP dalam peningkatan kualitas SDM di progam FE, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi, yang merupakan salah satu UPT pelatihan dibawah BPPSDMP, melaksanakan pelatihan hortikultura komoditas bawang merah dan bawang putih.

Pelatihan ditujukan bagi petani penerima manfaat program food estate di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, 19-21 Oktober 2020. Kegiatan ini diikuti 90 orang petani dari total 159 petani penerima manfaat.

Dalam arahannya, Kepala Bapeltan Jambi Zahron Helmy menyampaikan bahwa pelatihan sangat penting bagi petani untuk sebagai modal dasar dalam berbudidaya hortikultura.

“Dan akan lebih berdampak lagi jika petani bisa melihat langsung teknologi budidaya hortikultura secara langsung. Yaitu dengan melaksanakan magang di sentral hortikultura sehingga teknologi teknologi budidaya bisa diterapkan di kawasan food estate nantinya,” katanya.

Kedepannya kawasan food estate di kab. Humbahas ini bisa menjadi contoh pengelolaan koorporasi pertanian yang berhasil, sehingga selain dapat meningkatkan pendapatan petani juga bisa menjadi kawasan penyangga lumbang pangan nasional. OCKY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *