Meraup Keuntungan Dari Pertanian SITANDU

Nasional18 Dilihat

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan nilai tambah petani harus dengan mekanisasi pertanian. “Tanpa mekanisasi pertanian, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta masyarakat Indonesia akan susah terwujud”, katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) juga mengatakan bahwa Kementerian Pertanian saat sedang merubah pola pertanian tradisional ke pertanian modern. “Pertanian modern merupakan pertanian yang mampu meningkatkan produktivitas dengan menggunakan benih unggul dan penggunaan alsintan”, ujarnya.

Salahsatu pertanian modern yang kini dikembangkan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) yang kini sedang dikembangkan Balai UPTD Pengujian Pakan Ternak dan Pembibitan Ternak (PPTPT) Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.

Menurut Padma, Kepala Balai UPTD PPTPT mengungkapkan, dirinya mengaku melakukan Sitandu dengan menanam beberapa komoditas seperti perkebunan, hortikultura, tanaman pangan pangan, dan ternak dalam satu kawasan. “Disini saya pilih  tanaman yang bersifat ekonomis. Kita memilih komoditas yang mempunyai nilai tukar cukup bagus baik hortikultura maupun tanaman pangannya dan sudah biasa ditanam petani”, katanya.

“Kedepan kita akan buat balai pelatihan agar diseminasinya lebih masif lagi bagi petani, masyarakat, kelompok tani maupun sekolah pertanian dan peternakan dengan menyiapkan asrama pelatihan. Walaupun selama ini sudah banyak pelajar maupun mahasiswa yang sudah magang, bahkan SMA jurusan kimia juga melakukan magang, karena disini juga tersedia lab uji pakan”, tambah Padma.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Idha Widi Arsanti saat mengunjungi kawasan Sitandu mengatakan, memang pertanian itu tidak hanya satu komoditas tetapi bisa dipadukan dengan komoditas lain. “Sistem pertanian dan alsintan yang ada di UPTD ini, bisa didiseminasikan dan contoh bagi masyarakat sekitarnya”, ujarnya.

Idha Widi Arsanti menambahkan, dengan Sitandu bisa memberikan keuntungan dan meminimalkan resiko dalam bertani. Dirinya mencontohkan pendapatan dari tanaman jangka panjang, bisa didapatkan dengan tanaman yang usia lebih cepat panen, Apabila diintegrasikan dengan ternak, maka kedepan tenaknya akan lebih banyak dan pasti menguntungkan.

Kedepan, Idha Widi Arsanti berharap UPTD PPTPT bisa bekerjasama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) baik untuk permagangan maupun serapan tenaga kerja. “Dengan ilmu yang didapatkan, mahasiswa nantinya bisa mempratekkannya baik saat berada dikampus maupun diluar kampus”, tegasnya.

“Konsep disini sangat bagus, karena mempraktekkan zero wase. Karena selain mendapatkan penghasilan dari komoditas juga ada pemafaatan kotoran hewan ternak untuk pupuk dan limbah pertania diolah menjadi pakan ternak”, tambah Kapusdik. CHA2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *