Ternyata Sabut Kelapa Kaya Manfaat

Indonesia negara tropis dimana kelapa tumbuh subur dan menjadi salah satu primadona dari sektor perkebunan. Kelapa mempunyai banyak manfaat mulai dari daun, batang pohon dan buahnya. Daun yang masih muda biasa disebut dengan janur, tulang daun tua dipakai lidi, buah kelapa yang masih muda dinikmati dagingnya sebagai minuman pekepas dahaga, sedangkan buah tuanya diambil santannya, batok kelapanya bisa dijadikan hiasan mapun sebagai salah satu bahan pembuatan asap cair yang baik untuk dunia pertanian. Kulit dari buah kelapa yang biasa kita sebut dengan sabut kelapa juga sangat bermanfaat. Sabut kelapa yang sudah diolah, dapat digunakan untuk media tanam atau yang biasa kita sebut dengan cocopeat. Rasanya tidak ada bagian dari tanaman kelapa yang tidak bermanfaat bagi kita.

Di Desa Mayang Kecamatan Mayang Kabupaten Jember Jawa Timur, sabut kelapa ini, oleh para petani dimanfaatkan sebagai media penghalau atau pengusir hama padi yaitu walang sangit dan burung pipit. Kedua hama ini menyerang tanaman padi pada fase pemasakan yang merupakan fase akhir dari tanaman padi. Fase ini dimulai dari pengisian bulir padi sampai bulir tersebut matang sempurna. Meski merupakan fase akhir, ancaman kedua hama tersebut tidak dapat dianggap remeh karena dapat menurunkan angka produktivitas padi. Banyak cara yang sudah dilakukan petani untuk mengusir hama-hama tersebut, tetapi masih belum mampu mengendalikan ancaman serangannya.

Untuk pembuatan media penghalau walang sangit dan burung pipit, bahan-bahan yang diperlukan adalah potongan sabut kelapa yang berbentuk setengah lingkaran dengan lebar sekitar 10 cm, air 3 liter, ΒΌ kg terasi, insektisida yang berbahan aktif Dhimohipo dan tongkat bambu dengan panjang 120 cm.

Baca Juga :   Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, SMKPP Kementan Sukseskan Tanam Serentak 1.000 Pohon Buah

Caranya, didihkan 3 liter air dan terasi, aduk sampai terasi benar-benar larut kemudian dinginkan. Setelah larutan terasi tersebut dingin, tambahkan insektisida kemudian celupkan sabut kelapa dalam larutan tersebut. Pasang sabut kelapa tersebut pada ujung tongkat bambu kemudian tancapkan pada pinggiran sawah. Pasang beberapa sabut kelapa pada pinggiran sawah dengan jarak kurang lebih 2 meter.

Walang sangit yang mempunyai karakter tertarik pada bau yang menyengat akan mendatangi sabut kelapa tersebut kemudian berkumpul dan secara perlahan walang sangit tersebut akan mati.

Sedangkan untuk burung pipit tidak akan hinggap pada tanaman padi untuk memakan bulir-bulir padi. Karena berdasarkan pengamatan dilahan, burung pipit tersebut hanya terbang berputar-putar diatas lahan yang dipasangi sabut kelapa tersebut. Burung pipit menganggap sabut kelapa adalah burung predator yang lebih besar. Jika diamati, memang sabut kelapa tersebut seperti burung besar yang hinggap. Dan cara ini benar-benar terbukti efektif karena lahan sawah yang ditanami padi dengan umur sama dan tidak dipasangi sabut kelapa menjadi sasaran serangan walang sangit dan burung pipit. YTA/YENI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *