Ditengah kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19, kesejahteraan petani diharapkan meningkat seiring pertumbuhan sektor pertanian yang dapat dilihat dari nilai tukar petani. Penyuluh Pertanian sebagai KOPASUS andalan dalam pembangunan pertanian, harus memiliki kemampuan pengetahuan keterampilan dan sikap diatas rata-rata. Pemerintah bermaksud meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan kemampuan petani dan penyuluh pertanian di masa pandemi Covid-19.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar bimbingan teknis (bimtek), peningkatan kapasitas bagi petani dan penyuluh pertanian yang diselenggarakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI, 27/02/2021 di Aula Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Anggota DPR RI Komisi IV dari Provinsi Kalimantan Tengah, Bambang Purwanto, dalam arahannya menekankan dengan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertanian demi memajukan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta peningkatan kapasitas penyuluh pertanian dalam membangun pertanian Indonesia. Tentu hal ini tidak terlepas dari tujuan dilaksanakannya bimtek agar kemampuan dan kapasitas penyuluh pertanian meningkat dalam transfer teknologi kepada petani sehingga dapat bekerja secara profesional, mandiri, berdayasaing dan berwawasan global.
“Pemerintah atas kesepakatan dengan DPR RI menyelenggarakan bimbingan tehnis (Bimtek) bagi Petani dan Penyuluh. Program ini adalah program aspirasi anggota DPR untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh rakyat,”ujar Bambang Purwanto.
Bimtek diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari petani milenial, penyuluh pertanian serta kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Selain budidaya itik petelur, peserta juga mendapat materi tentang aplikasi penggunaan pestisida kimia dan strategi peningkatan pendapatan petani serta budidaya ternak ruminansia.
Dari hasil evaluasi, semua peserta mengakui sangat puas selama mengikuti bimtek yang telah diselelenggarakan. Mereka berharap agar bimtek ini dapat dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun agar dapat mengiringi Pertanian 4.0 dengan materi-materi yang lebih inovatif dan berwawasan global.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan kehadiran fasilitas sarana prasarana dari pemerintah untuk petani diantaranya kredit usaha rakyat (KUR) pertanian merupakan salah satu upaya negara memastikan kesejahteraan para petani. Selain itu, tegas Syahrul, untuk membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan sarpras ini diberikan untuk meningkatkan kemudahan dan kontribusi penyuluh dalam melakukan pendampingan petani. Peran penyuluh kata Dedi sagat menentukan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani serta mentransformasi ilmu pengetahuan untuk pembangunan pertanian berbasis digital atau teknologi 4.0.
Bimtek juga dihadiri oleh Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Kabid Hortikultura Dinas TPHP Dindin Saripudin, Petugas dari BPTP Kalteng Astri Anto, dan Umming Sente, Pengawas Bibit Ternak BPTU-HPT Pelaihari Isti Damayanti, dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Dinas TPHP, Sutaryo. ROIDA/YNI