Stok Minyak Goreng Dalam Negeri Cukup Banyak

Ketersediaan dan stok minyak goreng dalam negeri cukup tersedia, bahkan kebutuhan jelang puasa sampai lebaran terpenuhi dan harga cukup stabil. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Antarjo Dikin, Senin (17/5/2021). “Kalaupun ada kenaikan harga, hanya sedikit masih dalam batas wajar karena menyambut lebaran”, tambahnya.

Kecenderungan naiknya harga tersebut juga disebabkan karena pengaruh kenaikan harga bahan baku Crude Palm Oil (CPO). Namun menurutnya, stok dan ketersediaan CPO dan minyak goreng dalam negeri cukup besar. Tahun 2021, ketersediaan minyak goreng diperkirakan mencapai 5,6 juta ton, sedangkan kebutuhannya hanya 5,56 juta ton. Kebutuhan tersebut 2,48 juta ton untuk konsumsi dan 3,074 juta ton untuk industri. “Artinya masih surplus 42.589 ton. Bahkan hingga Mei surplus 554.900 ton”, tegas Artajo.

Antarjo mengungkapkan, perkebunan sawit Indonesia terbesar di dunia, sehingga stok minyak goreng sangat banyak. Adanya kenaikan harga juga terjadi di beberapa negara produsen CPO, hal tersebut karena peningkatan permintaan. Namun demikian, dirinya berharap industri CPO tetap memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dari data Ditjen Perkebunan, harga CPO bulan Januari Rp. 14.485/Kg, Februari Rp. 14.520/Kg, Maret 14.591/Kg dan April Rp. 14.774/Kg. “Artinya, harga minyak goreng Januari – April Rp. 14.485/Kg dan harga terintggi Rp. 14.774/Kg. Dari data tersebut surplus 554.900 ton sampai Mei, jadi cukup tinggi stok dalam negeri. Namun penyebarannya harus merata, agar stabilitas tetap terjaga”, ujar Antarjo.

Seperti yang diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa kebutuhan pangan pokok strategis untuk masyarakat harus terpenuhi, terlebih jelang puasa dan lebaran agar kebutuhan dan stabilisasi harga tetap terjaga. Humas Ditjenbun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *