Gratieks Bisa Berhasil, Kuncinya Semua Pihak Bergerak

LAJURPERTANIAN- Program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) tahun 2024 dinilai akan sukses apabila semua pihak turut bergerak dan mendukung.

“Mungkin nggak masuk akal untuk mewujudkan tiga kali lipat ekspor pertanian pada 2024. Apabila semua administrasi bergerak mewujudkannya, bukanlah pekerjaan yang berat untuk kita wujudkan tiga kali lipat ekspor,’’ ujar Kepala Badan Karantina Pertanian (Kementan), Bambang, saat video daring yang diinisiasi Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) dan Badan Karantina Pertanian bertajuk ‘’Strategi Pembiayaan Ekspor Pertanian untuk Mendukung Gratieks’’, baru-baru ini.

Menurut Bambang, target tiga kali lipat ekspor untuk kebaikan semua sehingga berdampak positif pada perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan petani. “Jadi, wajib hukumnya semua pihak memberikan dukungan,’’ tuturnya.

Di sisi lain, keyakinan Gratieks akan berhasil dengan melihat ekspor pertanian pada 2020 di mana telah menjangkau lebih dari 150 negara. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp 56 triliun dan tahun 2021 mencapai Rp 71 triliun.

“Kami berharap pelaku usaha berani memanfaatkan dana perbankan tersebut. Usaha pertanian kalau diseriusi akan berhasil. Resiko kegagalan yang menjadi momok sebenaranya tidak sepenuhnya benar, kalau kita serius,” tegasnya.

Kesempatan yang sama, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Dedi Junaedi mengatakan, hampir semua komoditas perkebunan mengalami pertumbuhan yang meningkat selama pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekspor dari 2020 dan 2021 (Januari-Juni) volume ekspor naik 3,4 persen dan nilai ekspor juga naik 44,8 persen.

“Saat ini baik dari segi volume maupun dari segi nilainya, ekspor pertanian memang masih didominasi kelapa sawit, kemudian diikuti karet, kelapa, kakao, kopi dan komoditas lainnya,” kata Dedi.

Baca Juga :   Gaji dan Tunjangan Mentan Andi Amran akan Diberikan ke Yatim Piatu

Ihsan Nugroho Kepala Bidang Keamanan Hayati Nabati Barantan mengatakan, peran karantina dalam pertanian dalam peningkatan ekspor di antaranya memastikan komoditas pertanian yang diekspor sesuai dengan ketentuan Sanitary Phytosanitary (SPS) di negara tujaun.

“Jadi jangan anggap kami mempersulit di pelabuhan, kalau memang ada yang mengalami kendala. Silakan laporkan kepada kami. Artinya, Badan Karantina Pertanian ingin memberikan pelayanan terbaik dan tidak perlu ditakuti. Kami mitra yang baik untuk mendukung pelaku eksportir,” tukasnya. (al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *