Senin (11/10/2021) kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup kalangan masyarakat Indonesia terutama kaum milenial. Selain untuk menghilangkan rasa kantuk, kopi juga cocok untuk jadi teman nongkrong dan saat bekerja. Peluang yang cukup menjanjikan, Bisnis Kopi kini telah menjamur dimana-mana mulai dari warung kopi yang bersifat jadul hingga kekinian. SMK PP Negeri Sembawa, di bawah naungan Kementerian Pertanian lakukan peningkatan nilai jual melalui inovasi produk.
Bahan baku yang melimpah, Panen kopi yang terus menerus dilakukan menuntut kaum milenial untuk terus melakukan inovasi melalui pemanfaatan kopi untuk di olah lebih lanjut menjadi bubuk kopi.
Dilihat dari perkembangannya yang semakin pesat kini kopi bermunculan dengan berbagai berbagai cita rasa khas masing-masing. Tak heran lagi jika virus ngopi semakin meracuni kaum milenial di berbagai daerah yang kini kopi jadi primadona dimanapun berada.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yassin Limpo menyebutkan bahwa generasi milenial menjadi penentu kemajuan pertanian masa depan. Mereka dinilai mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang bermanfaat bagi keberlangsungan pertanian. “Generasi milenial adalah masa depan sektor pertanian, generasi yang mampu memanfaatkan teknologi untuk pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, dunia dalam genggaman mereka,” kata Mentan
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengutarakan hal serupa. Menurutnya, Sektor pertanian tak akan berhenti meski dalam masa pandemi Covid-19. keterlibatan generasi milenial akan membuat cerah pertanian Tanah Air. Kementan terus mendorong hadirnya generasi milenial di pertanian. Karena generasi milenial memiliki banyak inovasi yang tentunya kita harapkan bisa diterapkan di pertanian. Selain itu generasi milenial juga bisa memanfaatkan pertanian untuk berwirausaha. Semua hal itu sangat kita dukung, karena merekalah yang akan memajukan pertanian.
Keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian. Mereka diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. Apalagi, sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir,”ungkap dedi
Kopi merupakan salah satu pilihan favorit untuk menemani aktivitas karena kafein yang dikandungnya dapat membantu konsentrasi serta semangat saat kamu ingin memulai hari.
Kopi bubuk ini adalah salah satu dari bentuk kopi yang paling sering dijumpai karena banyaknya permintaan. Kopi bubuk terbuat dari biji kopi asli yang telah diproses dan digiling hingga halus dalam bentuk butiran kecil sehingga mudah dikonsumsi.
Ruhil Fida mengatakan bahwa Pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk dilakukan dengan cara yang sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan penyangraian menggunakan kompor. Penyangraian merupakan proses penting dalam industri pengolahan kopi yang amat menentukan mutu minuman kopi yang diperolehnya. Proses ini mengubah biji-biji kopi mentah yang tidak enak menjadi minuman dengan aroma dan citarasa lezat.
“Tujuan dari Teknik penyangraian itu sendiri yaitu menghasilkan senyawa-senyawa pembentuk citarasa dan aroma khas kopi yang ada di dalam biji kopi,” ucap Ruhil Fida
Cara pengolahan bubuk kopi ini sangat mudah dan sederhana, yang pertama pisahkan beras kopi dari berbagai kotoran yang ada meliputi cangkang biji hingga biji kopi yang rusak. Selanjutnya biji kopi yang telah memasuki kriteria langsung di gongseng diatas kompor dengan menggunakan api sedang. Bila kopi sudah berwarna hitam dan mudah pecah (retak) maka penyangraian segera dihentikan. Selanjutnya kopi segera diangkat dan didinginkan lalu haluskan hingga siap kemas.
Cara penyajian kopi bubuk dapat digunakan sesuai dengan selera orang yang ingin meminumnya. Bagi yang menginginkan rasa kopi yang lebih kuat anda dapat menggunakan lebih banyak bubuk kopi. Cita rasa kopi akan lebih ringan apabila penggunaan bubuk kopi tidak terlalu banyak namun tetap dapat terasa nikmat. Tentunya untuk mendapatkan rasa sesuai keinginan, ada banyak faktor yang mempengaruhi selain cara menyeduh, yaitu seperti jenis kopi, air yang digunakan, dan takarannya. SMKPP Negeri Sembawa