Hadapi Tantangan Penyakit Mulut dan Kuku, UPT Kementan lakukan Transfer Knowledge pada Peternak Milenial
BANYUASIN – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan sosialisasi terkait Penyakit Mulut Kuku (PMK), yang sedang menjadi pokok pembicaraan di masyarakat. Berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin, Kementan terus berupaya melakukan transfer of knowledgeatau transfer pengetahuan kepada para peternakan melalui sosialisasi pengendalian PMK yang diselenggarakan di Aula SMKPPN Sembawa (22/05).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Sosialisasi Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ditegaskannya, masyarakat tidak perlu panik karena PMK bisa ditanggulangi.
“Peran aktif dari berbagai pihak diperlukan bagi pencegahan dan penanganan penyakit tersebut di Indonesia, melalui pengetahuan yang cukup tentang PMK dan langkah-langkah yang perlu diambil, agar Indonesia bisa bebas PMK seperti tahun 1990”ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge untuk mendukung upaya penanggulangan PMK. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran.
“Untuk menanggulangi PMK ada berbagai cara, ada berbagai teknik, ada berbagai pendekatan. Jadi pelatihan ini sangat penting dan urgent,” ujarnya.
SMK PP Negeri Sembawa bersama Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijaun Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa yang keduanya merupakan UPT Kementan ikut berupaya mendukung program Kementan, dengan mengajak Pemda dan Pemprov berkolaborasi melakukan sosialisasi Penanggulangan PMK.
“Sasaran dari di adakannya kegiatan ini adalah teredukasinya masyarakat luas terhadap PKM khususnya peternak milenial, mengingat sebentar lagi Idhul Adha, pasti PMK ini sangat mengganggu sekali'” ujar Ruzuan Effendi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel.
Ruzuan pun menambahkan walaupun Sumsel belum menjadi objek penyebaran kasus PMK, namun merebaknya kasis di beberapa kota besar di Indonesia, membuat Sumsel melakukan kesiapsiagaan dalam penanganganan PMK. Kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk segera mengendalikan, salah satunya dengan memanfaatkan transfer of knowledge bagi petugas pendamping mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan PMK secara cepat dan masif.
Kegiatan yang diikuti oleh koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Banyuasin, Camat dan Kepala Desa yang ada Di Kabupaten Banyuasin, DPC Paravetindo Kabupaten Banyuasin, Kepala BPTU HPT Sembawa, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, dan dihadiri langsung oleh Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel serta Kadis Perkebunan dan Peternakan Kab. Banyuasin. SMKPP Negeri Sembawa