Merauke – Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan tupoksinya salah satu tupoksinya yaitu meningkatkan SDM bagi penyuluh. Pada awal Maret 2023, BBPP Ketindan menyelenggarakan pelatihan vokasi budidaya cabai bagi aparatur di Kabupaten Merauke.
Pelatihan vokasi budidaya cabai bagi Aparatur dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke dan diikuti 30 penyuluh pertanian yang wilayah binaannya merupakan sentra cabai.
Rendahnya produksi pertanian terutama cabai di Merauke disebabkan kurangnya pengetahuan yang baru untuk mengatasi semua permasalahan yang ada di lapangan. Banyaknya serangan hama penyakit yang tidak dapat diatasi dengan teknik ramah lingkungan. Satu-satunya cara mengatasinya petani menggunakan pestisida kimia sehingga input meningkat dengan tajam. Hanya petani yang mempunyai modal besar saja yang dapat menanam cabai dapat menghasilkan. Hal ini mengakibatkan fluktuasi harga yang sangat tinggi.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa melalui inovasi teknologi, peran penting dalam pembangunan pertanian bisa meningkatkan produktivitas dan produksi, mengurangi biaya produksi, serta mampu merespons perubahan lingkungan strategis yang terjadi.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan.
Pelaksanaan pelatihan vokasi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dalam menstranfer ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap khususnya mengenai budidaya cabai. Sehingga SDM penyuluh terupgrade dengan teknologi dan inovasi yang terbaru.
Hal ini seperti juga yang ditegaskan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, bahwa SDM pertanian seperti widyaiswara, dosen, petani, penyuluh pertanian, praktisi pertanian lainnya harus terus ditingkatkan untuk menerapkan inovasi teknologi pertanian. Kunci pembangunan suatu bangsa diawali dari pembangunan SDM.
“Kuncinya adalah pembangunan SDM-nya, pendidikannya, pelatihannya, penyuluhnya,” tegas Dedi Nursyamsi.
Menurut Saeroji, selaku koordinator akademik dan widyaiswara dari BBPP Ketindan yang mengajar pada pelatihan vokasi ini, adanya pelatihan ini membuat penyuluh pertanian mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi para petani penanam cabai agar tanaman cabai tumbuh sehat tanpa serangan OPT dan hasilnya menguntungkan petani.
“Untuk memahami semua materi pelatihan maka setiap materi peserta harus melakukan praktik secara langsung, baik itu cara mengidentifikasi semua permasalahan, maupun teknis penanaman, pembuatan pestisida nabati maupun pembuatan Trichoderma, dan PGPR sebagai sanitasi lahan sebelum melakukan penanaman,” jelas Saeroji.
Dengan praktik secara langsung maka para peserta dapat memahami materi dengan benar. Terutama meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan dalam mendampingi dan mengawal petani di daerahnya masing-masing.
“Kami berharap agar petani di Kabupaten Merauke mampu membudidayakan tanaman cabai secara baik dan benar, agar kesejahteraan petani meningkat,”pungkas Saeroji. Saeroji/ Yeniarta