Polinasi Dongkrak Perekonomian Kelompok Tani di Bondowoso

Berita, Nasional16 Dilihat

Bondowoso – Polinasi atau penyerbukan merupakan proses menjatuhkan serbuk sari pada permukaan putik. Tanpa peristiwa ini maka tumbuhan tidak akan menghasilkan buah, polinasi bisa terjadi secara alami atau lewat bantuan polinator.

Tomat (Solanum Lyco Persicum L ) merupakan buah yang familiar dan banyak disukai oleh setiap orang karena rasanya yang enak dan segar serta termasuk sumber asupan gizi tubuh. Polinasi pada tumbuhhan tomat dengan bantuan polinator gampang-gampang susah namun jika dilatih terus menerus maka akan mudah melakukan polinasi. Tujuan dari kegiatan polinasi oleh polinator adalah untuk mengembangbiakkan varietas tanaman tomat dengan karakteristik yang diinginkan seperti kekuatan tanaman, ketahanan terhadap penyakit dan kualitas buah serta pertumbuhan tanaman yang seragam atau kita biasa mendengar pemuliaan tanaman F1.

Kelompok tani (poktan) Tani Makmur I Desa Suco Lor Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso telah getol dengan kegiatan polinasi pada tanaman tomat sejak tahun 2007 silam.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa melalui inovasi, peran penting dalam pembangunan pertanian bisa meningkatkan produktivitas dan produksi, mengurangi biaya produksi, serta mampu merespons perubahan lingkungan strategis yang terjadi.

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan tentang pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia.

 

“Pertanian adalah sektor terpenting, untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat sekaligus menjaga stabilitas nasional. Seiring perkembangan semua pihak diharapkan aktif mengembangkan pertanian berbasis teknologi,” tegas Dedi.

Pplinasi sangat membantu petani, hal ini dituturkan oleh Sujono, Ketua Poktan Tani Makmur I,”Dari kegiatan polinasi tomat dimana kegiatan ini merupakan jalinan kemitraan dengan perusahaan benih, sangat terasa membantu perekonomian anggota poktan.”

Sementara itu menurut Susilo selaku mantri tani Kecamatan Maesan menyampaikan, “Dari kegiatan ini bisa mengurangi angka pengangguran terutama tenaga wanita tani, karena yang membantu polinasi selama ini adalah wanita tani dan dilakukan selama kurang lebih 40 hingga 50 hari.”

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso sangat mendukung dalam pendampingan kegiatan di Poktan Tani Makmur I Desa Suco Lor melalui penyuluh yang mendampini. Hal tersebut memberi kebanggaan dimana petani Tani Makmur I sukses atas keberhasilannya dalam berinovasi.

“Perputaran uang dari kegiatan ini sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian kelompok dan sekitar, kami akan terus mendukung terutama di peningkatan kapasitas kemampuan petani polinasi” ujar Deny selaku Kepala Bidang Ketahanan Pangan. Asep Koswara/ Junni Fardiana/Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *