Kabupaten Blitar Giatkan SL Genta Organik Kerjasama dengan BBPP Ketindan

Slumbung– Dunia sedang menghadapi resesi ekonomi serta krisis pangan. Untuk menghadapi krisis pangan akibat dari dampak perubahan iklim global, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian terus meningkatkan program-program yang berdampak langsung bagi dunia pertanian terutama untuk menjaga produksi pangan agar krisis tidak terjadi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian yakni Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan Pemerintah Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan melaksanakan Program Sekolah Lapangan (SL) pembuatan pupuk organik bagi petani. Hal ini diharapkan bisa membantu petani ditengah kelangkaan pupuk anorganik.

Salah satu yang dilakukan adalah SL Gerakan Tani Pro Organik atau Genta Organik yang berorientasi peningkatan produksi dengan hasil panen  yang diperoleh lebih tinggi, kualitas dan kuantitasnya terjaga oleh 62 anggota Kelompok Tani di Dusun Donomulyo, Desa Slumbung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.

Hal ini seperti ditegaskan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik. Akan tetapi, sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain.

Oleh karena itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan, dengan adanya Genta Organik akan menggerakan pertanian pro organik yang mendorong pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal, guna mendorong petani memproduksinya secara mandiri. Selain juga untuk meningkatkan produksi pertanian, mengurangi penggunaan pupuk anorganik tentunya juga untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Wawan Widianto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar menegaskan dengan metode Sekolah Lapang Genta Organik, dipastikan akan tersedianya produk yang sehat, menjadikan konsumen sehat, dengan mengaplikasikan saprodi berbahan baku ramah lingkungan.

SL Genta Organik merupakan  metode gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik,  pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.  Juga sebagai solusi pupuk  mahal yang dirancang dengan tujuan menyuburkan tanah, meningkatkan produksi pertanian, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan SDA, yang pada akhirnya mendukung terwujudnya swasembada  pangan nasional dan kedaulatan pangan nasional.

Sementara itu, Koordinator Jabatan Fungsional Penyuluh Dinas pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Jadi, menyampaikan penerapan SL ini akan menambah inovasi teknologi sehingga secara sosiologis  bisa diterima, secara teknis bisa dilakukan, secara ekonomis menguntungkan petani.

Kabupaten Blitar, menjadi salah satu yang konsisten untuk implementasi kegiatan tersebut, disamping ketersedian sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya lebih siap, sehingga nantinya dapat menjadi salah satu model wilayah pertanian berdaulat yang ramah lingkungan, adaptif terhadap perubahan iklim, dan berkelanjutan di Indonesia. Tuban/ Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *