Kementan Dukung Agropreneur Muda Tingkatkan Pembangunan Ekosistem Sapi Perah

Berita, Peternakan83 Dilihat

BATU – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memfasilitasi dan mendukung para agropreneur muda untuk meningkatkan mutu pertanian dari hulu hingga hilir, termasuk dalam sub sektor peternakan seperti peningkatan pembangunan ekosistem sapi perah.

Sub sektor peternakan, khususnya sapi perah memiliki peran yang strategis dalam sektor pertanian melalui penyediaan protein hewani seperti susu sapi. Terlebih, Indonesia memiliki peluang investasi di industri susu sapi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi sehingga banyak generasi muda memiliki kreatifitas tinggi. Hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan minat generasi milenial di sektor pertanian.

“Program penumbuhan petani milenial yang dilakukan di BPPSDMP bersama dengan Eselon 1 di Kementerian Pertanian harus terus dilakukan secara terstruktur dan sistematis dengan pelibatan berbagai stakeholder untuk mempercepat regenerasi petani yang adaptif terhadap teknologi serta tangguh yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian,” ujar Dedi.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan jadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” papar Dedi.

Selaras dengan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Kamis (18/04/2024) menerima kunjungan PT. Firm Agro Teknologi (Metion) Depok.

Kunjungan ini dalam upaya lebih memperdalam praktek peternakan terbaik yang telah diterapkan di BBPP Batu, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengembangan ekosistem sapi perah.

Sebagai perusahaan startup di bidang agri-tech yang berfokus pada pembangunan ekosistem peternakan, tim dari Metion yang berjumlah 3 (tiga) orang diterima di ruang rapat diorama BBPP Batu oleh Kepala Balai yang di wakili oleh Koordinator Widyaiswara, Widya Ayu Prasdini beserta Ketua Divisi Pelatihan BBPP Batu.

Faisal Rahman, CEO PT. Firm Agro Teknologi (Metion) menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini salah satunya untuk memahami secara mendalam mengapa dan bagaimana ekosistem peternakan khususnya sapi perah.
Lebih lanjut Faisal menyampaikan bahwa pihaknya akan menerapkan optimalisasi produktivitas dan keberlanjutan peternakan yang hanya dapat dicapai melalui inklusivitas.

“Inklusivitas yang dimaksud tidak terbatas pada akses terhadap modal, namun juga melibatkan akses terhadap kebutuhan peternakan berkualitas tinggi, termasuk pakan, vitamin, obat-obatan, peralatan peternakan, dan kebutuhan penting lainnya dalam proses peternakan,” ujarnya.

Selain itu juga penerapan pengetahuan dan pendidikan dalam bentuk dukungan dan panduan bertani melalui platform digital. Dan juga integrasi hilir dengan melibatkan jaminan transaksi yang terbuka dan saling menguntungkan terhadap pasar yang tervalidasi untuk jangka panjang.

Selanjutnya kegiatan diisi dengan diskusi produktif antara pihak BBPP Batu dengan Metion terkait problematika di bidang budidaya sapi perah, pakan dan nutrisi ternak serta reproduksi. Pada akhir diskusi, kedua belah pihak menyepakati adanya keberlanjutan dari diskusi yang telah dilakukan baik dalam bentuk kerjasama kelembagaan maupun ketenagaan. CHA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *