Studi Tiru Pengelolaan Padi Lahan Rawa, Upaya Dukung Ketahanan Pangan

BANJARBARU – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu UPT Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui beberapa widyaiswaranya melaksanakan kunjungan Studi Tiru ke Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa di Kalimantan Selatan. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM widyaiswara, khususnya dalam pengelolaan budidaya tanaman padi di lahan rawa.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.

“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,”tegas Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

“Pasalnya, peningkatan SDM sangat penting dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern,” tutur Santi.

Studi Tiru ini diinisiasi berdasarkan program strategis Kementan tentang swasembada pangan. Kepala BBPP Ketindan, Nurul QomariyahWidyaiswara BBPP Ketindan berupaya meningkatkan kompetensi widyaiswara BBPP Ketindan dengan memperdalam tata cara budidaya tanaman padi di lahan rawa. Sejumlah 5 (lima) orang widyaiswara dari BBPP Ketindan ditugaskan mengikuti kegiatan yang telah berlangsung pada 8 – 10 Desember 2024 di BPSIP Lahan Rawa Provinsi Kalimantan Selatan.

Widyaiswara BBPP Ketindan, Ahmad Dedy Syathori menyatakan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari inovasi, teknologi dan praktik terbaik yang diterapkan oleh BPSIP Lahan Rawa dalam hal pengelolaan budidaya tanaman padi di lahan rawa. Menurutnya, BPSIP Lahan Rawa Provinsi Kalimantan Selatan memiliki inovasi dan sistem teknologi dalam pengelolaan budidaya tanaman padi di lahan rawa.

Ia berharap bahwa dengan mengadopsi inovasi dan teknologi pengelolaan budidaya tanaman padi dilahan rawa yang dilakukan oleh BPSIP Lahan Rawa, pihaknya dapat meningkatkan kapasitas SDM widyaiswara BBPP Ketindan yang nantinya sebagai pedoman dalam melakukan pengajaran pada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh BBPP Ketindan.

Kegiatan ini juga menjadi momen penting bagi widyaiswara BBPP Ketindan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas seorang widyaiswara, guna mendukung program strategis Kementerian Pertanian yaitu swasembada pangan.

“Kami berharap dengan melihat dan mencontoh serta yang dilaksanakan oleh BPSIP Lahan Rawa Provinsi Kalimantan Selatan terkait dengan inovasi dan teknologi pengelolaan sistem budidaya tanaman padi di lahan rawa, ini menjadi pengalaman dan menjadi pembelajaran buat widyaiswara untuk bisa terus memperbaiki pelayanan informasi kepada peserta pelatihan menjadi lebih baik,”ujar Dedy.

Sementara itu, Kepala BPSIP Lahan Rawa Provinsi Kalimantan Selatan, Lutfi Izhar, berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kapasitas SDM widyaiswara BBPP Ketindan, khususnya dalam pengelolaan sistem budidaya tanaman padi di lahan rawa dengan baik dan benar.

Kegiatan Studi Tiru ini diharapkan akan menghasilkan kolaborasi yang baik antara kedua instansi pemerintah dalam peningkatan kerjasama, khususnya dalam pengelolaan inovasi dan teknologi pengelolaan budidaya tanaman padi di lahan rawa. Ahmad Dedy Syatori/Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *