LUMAJANG – Tahun 2025 ini Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan kembali membuka Long Term Training K-Smart Farm Tahap II Tahun 2025. Salah satu alumni Tahap II tahun 2023, Ahmad Rofi, petani muda asal Lumajang, Jawa Timur, sukses mengadopsi K-Smart dan mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) P4S Gubuk Sayur.
P4S Gubuk Sayur berlokasi di Desa Kedawung, Kecamatan Padang. Visinya mewujudkan usaha pertanian unggul berkelanjutan yang berorientasi pada pemberdayaan dan ekonomi masyarakat sekitar. Salah satu usahanya bergerak di budidaya selada hidroponik dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT).
Awal merintis usaha hidroponik berangkat dari keresahan Rofi karena Desa Kedawung adalah daerah dengan kategori lahan kering. Kebutuhan air hanya mengandalkan dari sumber air desa lain ataupun air hujan. Setelah melalui beberapa percobaan, menurut Rofi pertanian modern cocok diterapkan, yaitu dengan usaha dibidang hidroponik komoditas selada.
Sebagai alumni pelatihan di BBPP Ketindan, Rofi tergerak membagikan pengalaman dan ilmunya kepada masyarakat melalui P4S Gubuk Sayur yang didirikannya. Saat ini, P4S Gubuk Sayur telah menjadi pusat pembelajaran, pelatihan, pertemuan, tempat PKL/magang bagi siswa sekolah dan mahasiswa daerah tersebut, sebagai tempat kunjungan bagi masyarakat dan insan pertanian lainnya untuk belajar khususnya dalam budidaya pertanian hidroponik.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan, bahwa sumber daya manusia (SDM) pertanian adalah kunci dalam mempercepat pembangunan pertanian di Indonesia khususnya dalam mencapai target swasembada pangan sesuai amanah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Idha Widi Arsanti selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) juga menyebutkan bahwa peran pemuda sangat penting dalam mendorong perubahan di sektor pertanian Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki era menuju swasembada pangan berkelanjutan dan bercita-cita menjadi lumbung pangan dunia, sehingga peran generasi muda sangat penting dalam proses ini.
“Banyak manfaat yang diterima oleh petani salah satunya dengan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam menjalankan usahanya. Harapannya semoga banyak pelatihan-pelatihan lainnya yang diberikan kepada petani binaan kami untuk menyemangati dan memotivasi petani lainnya untuk menjadi petani muda yang berhasil dan sukses, karena menjadi petani itu keren,” kata Santi.
BBPP Ketindan sebagai pembina P4S di Provinsi Jawa Timur, terus mengawal dan membina P4S di wilayahnya sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung program swasembada pangan, salah satunya dengan menumbuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dan inovatif dalam bidang pertanian. Najia Nuriyana/Nining Hariyani*







