MALANG – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Angkatan I, Selasa (9/9/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan secara offline ini diikuti 30 peserta yang berasal dari 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Tema pelatihan adalah pengolahan hasil jagung menjadi es krim jagung, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan wanita tani dalam mengembangkan nilai tambah produk pertanian, khususnya jagung. Program ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong diversifikasi pangan lokal serta membuka peluang usaha baru di pedesaan.
Seperti dikatakan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.
“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” tegas Mentan Amran.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, bahwa peningkatan kompetensi SDM ini sejalan dengan program pemerintah.
“Kami ingin meningkatkan kemampuan SDM untuk mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing,” kata Santi.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri Rivana Agustin selaku widyaiswara BBPP Ketindan. Dalam paparannya, Rivana menjelaskan prinsip dasar pembuatan es krim berbahan baku jagung, mulai dari pemilihan bahan, teknik pencampuran, proses pasteurisasi, homogenisasi, hingga pembekuan. Ia menekankan pentingnya inovasi produk olahan agar hasil pertanian tidak hanya dijual dalam bentuk segar, tetapi juga memiliki daya saing di pasar modern.
Menurut Rivana Agustin, es krim jagung memiliki potensi besar sebagai produk unggulan karena rasanya unik, bergizi, serta memanfaatkan bahan lokal yang mudah diperoleh.
“Jika dikelola dengan baik, es krim jagung dapat menjadi alternatif usaha rumahan yang menjanjikan bagi KWT di seluruh Jawa Timur,” ujarnya.
Peserta yang hadir mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru sekaligus keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di lingkungan masing-masing. Beberapa bahkan sudah merencanakan untuk mencoba membuat es krim jagung di rumah sebagai produk uji coba.
Kepala UPT Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang akan terus digelar untuk KWT di berbagai wilayah. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para wanita, tidak hanya mampu meningkatkan konsumsi pangan bergizi di keluarga, tetapi juga memiliki peluang usaha baru melalui inovasi produk olahan berbahan baku jagung. Es krim jagung menjadi simbol kreativitas pertanian lokal yang siap bersaing di pasar modern. Rivana/Humas BBPP Ketindan