Panen Raya dan Olah Lahan Menuju IP 300 di Sambas, Kunci Percepatan Swasembada Pangan Nasional

SAMBAS – Upaya serius pemerintah dalam mempercepat indeks pertanaman (IP) padi menjadi tiga kali setahun (IP 300) menunjukkan hasil gemilang. Hal ini terlihat dari suksesnya kegiatan Panen Raya dan Olah Lahan Menuju IP 300 yang diselenggarakan secara kolaboratif oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Fajar Sejahtera, Kelompok Tani (Poktan) Guntur, Brigade Pangan Putra Fajar, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kamis (02/10/2025).

Panen padi varietas Trisakti yang berumur 102 Hari Setelah Sebar (HSS) di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini ini berhasil mencatatkan provitas (produktivitas) sebesar 4,14 Ton per Hektare Gabah Kering Panen (GKP), yang diukur langsung dengan timbangan combine harvester. Keberhasilan ini semakin menguatkan target agar petani di wilayah tersebut mampu menanam tiga kali dalam setahun atau Indeks Pertanaman (IP) 300.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sambas, Heroaldi Djuhardi Alwi, bersama Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Roby Darmawan, yang juga menjabat sebagai Penanggung Jawab Swasembada Pangan di tiga kabupaten di Kalimantan Barat, yaitu Kapuas Hulu, Kubu Raya, dan Singkawang. Turut hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sambas, perwakilan TNI dan Polri, serta ratusan petani dan anggota kelompok tani.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya percepatan tanam untuk mendukung IP 300.

“IP 300 adalah kunci percepatan produksi padi nasional. Jika setiap daerah mampu menanam tiga kali setahun, swasembada pangan bukan hanya mimpi, melainkan kenyataan,” ujar Menteri Pertanian.

Pernyataan ini didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menambahkan bahwa keberhasilan IP 300 bergantung pada petani dan penyuluh yang bergerak cepat.

“Penyuluh pertanian dan petani adalah ujung tombak swasembada pangan. Dengan dukungan teknologi, pendampingan, serta program IP 300, kita bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Menanggapi keberhasilan ini, Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, mengapresiasi sinergi di lapangan. Roby menekankan bahwa semangat petani Kalimantan Barat untuk mewujudkan IP di atas 200 sangat tinggi.

“IP se-Kalbar sudah mencapai 245 untuk lahan sawah irigasi, dan Sambas memberikan sumbangan terbesar, artinya petani di sini sudah menanam lebih dari dua kali setahun. Keberhasilan di Sambas ini membuktikan bahwa program IP 300 bisa diwujudkan,” kata Roby.

Roby juga menyoroti peran strategis Brigade Pangan (BP), yang di Sambas berjumlah 80 unit dan telah menerima bantuan alsintan.

“Tahun 2025, Brigade Pangan, seperti Putra Fajar, harus lebih semangat. Tugasnya bukan hanya menyewakan alsintan, tapi juga mengelola lahan dari persiapan hingga panen, bekerja sama dengan poktan dan gapoktan, serta mendorong regenerasi petani,” tegasnya.

Roby menambahkan bahwa saat ini 70% petani berusia di atas 40 tahun, sehingga peran Brigade Pangan sangat vital dalam menarik generasi muda.

Setelah panen, kegiatan dilanjutkan dengan Olah Lahan secara serentak. Tindakan cepat ini menjadi langkah konkret dalam memastikan kesinambungan tanam, memastikan bahwa target IP 300 dapat terealisasi untuk mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut. Guritno/SAI/BBPPBATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *