UPT Pelatihan Kementan Dampingi Peserta Pemagangan Nasional Batch II yang Digelar Kemenaker RI

MALANG – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menyelenggarakan Orientasi Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi Batch II secara daring melalui siaran langsung YouTube. Kegiatan yang digelar Senin (24/11/2025) merupakan tahap pembekalan sebelum peserta melaksanakan pemagangan selama enam bulan di berbagai instansi pemerintah dan dunia industri.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menjadi salah satu dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau satuan kerja (Satker) yang menerima peserta pemagangan dalam program ini. Total terdapat dua peserta magang yang dialokasikan di BBPP Ketindan, lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang dan Bogor. Peserta mengikuti kegiatan secara daring dan mendapat pendampingan dari Ketua Tim Kerja Pengelolaan SDM dan Tata Usaha serta Ketua Tim Kerja Sertifikasi Profesi, Layanan Konsultasi, dan Pengelolaan Inkubator Agribisnis BBPP Ketindan. Program pemagangan ini berlangsung mulai 24 November 2025 hingga 23 Mei 2026.

Dalam laporan pembukaan, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemnaker RI, Anwar Sanusi menyampaikan bahwa pemagangan Batch II telah melalui proses panjang sejak 24 Oktober 2025, mulai dari pendaftaran hingga verifikasi peserta oleh instansi pemerintah dan dunia usaha.

“Total peserta program pemagangan adalah 4.669 peserta, melibatkan 47 instansi pemerintah dan 2.533 satker. Dari hasil verifikasi, tersedia 87.632 posisi. Setelah seleksi melalui Pemagang Hub, terpilih 62.754 peserta, dan sebagian besar telah berada di tempat pemagangan masing-masing,” ujar Anwar Sanusi.

Ia menegaskan bahwa orientasi ini menjadi bekal penting bagi peserta untuk memahami hak, kewajiban, mekanisme pelaporan, hingga etika kerja selama pemagangan berlangsung.
Menteri Ketenagakerjaan RI, Yasirli, dalam arahannya menekankan pentingnya kesiapan lulusan muda dalam menghadapi perubahan dunia kerja yang sangat cepat.

“Semoga program magang enam bulan ini dapat dikawal bersama dan menjadi pengalaman berharga bagi para lulusan perguruan tinggi. Program ini memberi exposure dunia kerja dan membuka peluang untuk direkrut langsung oleh tempat magang,” jelas Yasirli.

“Dalam 10 tahun ke depan, sekitar 50 persen pekerjaan akan berubah atau bahkan tidak relevan. Karena itu, kemampuan belajar cepat dan beradaptasi menjadi kunci utama membangun karier,” imbuhnya.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemuda adalah kunci masa depan pertanian.

“Generasi muda menjadi penggerak ekonomi kerakyatan di daerah. Kementan akan melakukan pendampingan bagi generasi muda secara periodik agar generasi muda bisa bergerak di semua sektor pertanian. Yang terpenting mereka di-organize dan didukung segala sesuatunya,” tutur Amran.

Sementara itu, hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Menurutnya, regenerasi petani sangat penting.

“Petani kita semakin berumur, sementara kebutuhan pangan terus meningkat. Mendorong regenerasi petani adalah langkah esensial untuk menyokong ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Melalui orientasi dan program pemagangan nasional ini, pemerintah mendorong peningkatan kompetensi lulusan perguruan tinggi agar siap terjun ke dunia kerja dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. BBPP Ketindan berharap keikutsertaan peserta magang dapat memberikan manfaat maksimal, baik bagi peserta maupun bagi instansi yang menjadi tempat pembelajaran praktik. Humas BBPP Ketindan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *