Dorong Pertanian Maju di Tapal Batas, UPT Pelatihan Kementan Dukung Tanam Perdana Cetak Sawah Rakyat

BENGKAYANG — Upaya percepatan swasembada pangan di wilayah perbatasan kembali mendapatkan dorongan kuat. Pada Kamis (27/11/2025), Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu hadir dalam kegiatan Tanam Perdana Padi Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) Tahun Anggaran 2025 yang dipusatkan di Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang.

Kegiatan berlangsung di areal seluas 19 hektare milik Kelompok Tani Pejaor, kawasan yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Brigade Pangan akan terus diperkuat sebagai garda terdepan modernisasi pertanian.

“Program ini dirancang untuk mendorong pertanian berbasis bisnis dan teknologi yang dikelola oleh generasi muda,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menegaskan pentingnya sinergi dalam gerakan ini.

“Brigade Pangan adalah gerakan bersama antara penyuluh, petani, dan pemerintah untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan daerah,” katanya.

BBPP Batu diwakili oleh Liasion Officer Brigade Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Eko Fendi Baskoro, serta Pararto Wicaksono, yang hadir mewakili Kepala BBPP Batu selaku Penanggung Jawab Brigade Pangan Provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan ini juga dihadiri jajaran pemangku kepentingan dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI selaku Penanggung Jawab Swasembada Pangan Kalbar, perwakilan Wakil Gubernur Kalbar, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Pemkab Bengkayang, unsur TNI-Polri, Bulog, penyuluh, serta ketua-ketua kelompok tani penerima CSR.

Dalam arahannya, Sesditjen Tanaman Pangan, A. Musyafak, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian, terutama di tengah berkurangnya sekitar 42.000 hektare sawah di Kalimantan Barat dalam beberapa tahun terakhir.

“Jangan alih fungsi sawah, jangan tanam sawit di sawah!” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pemulihan sawah yang sudah berubah fungsi membutuhkan waktu panjang dan anggaran besar. Karena itu, petani diminta bersabar apabila hasil cetak sawah pada awal perubahan belum optimal. Salah satu langkah awal yang dianjurkan ialah pemberian dolomit untuk memperbaiki kondisi tanah.

Program CSR ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang yang fokus pada modernisasi pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, serta pelibatan petani muda. Kepala Desa Sahan menyampaikan apresiasi atas dipilihnya desa tersebut sebagai lokasi percontohan CSR dan menegaskan komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian program strategis ini. Ia juga memastikan bahwa Bulog siap menampung hasil panen petani, sehingga keberlanjutan usaha tani dapat terus terjaga.

Sebagai dukungan nyata, kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan berupa benih padi Inpari 32, satu unit Rice Milling Unit (RMU) mini, dan satu unit Power Thresher kepada kelompok tani penerima CSR. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi panen, serta mempercepat proses penggilingan di tingkat petani.

Sinergi antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, BRMP Kalimantan Barat, TNI, dan para petani menjadi dorongan penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Kehadiran BBPP Batu dalam kegiatan ini menegaskan bahwa pembangunan pertanian harus dilaksanakan secara kolaboratif, berkelanjutan, dan memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan Masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan seperti Kecamatan Seluas. Pararto/BBPP BATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *