TABANAN — Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen Tanaman Pangan) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan bantuan benih padi aspirasi pusat varietas Inpari 32 dan Biofortifikasi di wilayah Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, 11/11/2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan program percepatan tanam berjalan sesuai jadwal dan seluruh bantuan benih benar-benar tersalurkan serta dimanfaatkan oleh petani di lapangan. Bantuan benih padi tersebut tersebar di lima subak penerima, dengan total luasan mencapai 253 hektare. Penerima bantuan benih tersebut yakni Subak Dukuh untuk varietas Biofortifikasi, sedangkan Subak Gangsang, Subak Sidang Rapuh, Subak Gelagah, dan Subak Bunutin untuk varietas Inpari 32.
Tim monev dari Ditjen Tanaman Pangan bersama perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta pengurus subak penerima bantuan meninjau langsung kondisi pertanaman, kesiapan lahan, dan proses distribusi benih kepada petani.
Perwakilan Dirjen Tanaman Pangan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengawasan sekaligus pendampingan agar pelaksanaan bantuan tepat sasaran.
“Kami ingin memastikan benih yang disalurkan benar-benar ditanam sesuai waktu tanam yang telah direncanakan, sehingga dapat mempercepat proses tanam dan meningkatkan produktivitas padi di Tabanan,” ujar salah satu anggota tim monev di sela kunjungan.
Varietas Inpari 32 dikenal memiliki potensi hasil tinggi dan ketahanan terhadap hama penyakit utama, sementara varietas Biofortifikasi memiliki keunggulan gizi dengan kandungan zat besi dan seng lebih tinggi. Kedua varietas ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga kualitas konsumsi masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat melalui Ditjen Tanaman Pangan.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan ini. Petani di Kecamatan Marga sudah bersiap melakukan tanam serentak sebagai langkah awal percepatan tanam untuk musim ini,” ujarnya.
Selain kegiatan pemantauan, tim monev juga memberikan bimbingan teknis lapangan mengenai pengelolaan air, pemupukan berimbang, serta pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) agar produktivitas padi dapat meningkat secara berkelanjutan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara konsisten menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi (monev) dalam penyaluran bantuan benih untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran dan efektif dalam meningkatkan produksi pangan nasional.
Sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya peran teknologi, pengembangan SDM pertanian, dan penguatan kelembagaan petani untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Ia menekankan mengindikasikan efektivitas dan keberlanjutan program pertanian secara keseluruhan, yang secara implisit mencakup monev terhadap berbagai bentuk bantuan, termasuk benih.
Sementara itu, penyuluh di Kabupaten Tabanan mengatakan bahwa melalui kegiatan monev ini, dapat memberikan dampak nyata bagi petani, mempercepat proses tanam, dan mendukung pencapaian target peningkatan produksi padi nasional serta ketahanan pangan daerah terutama di Tabanan. Kadek Ratna Dewi/Asep Koswara*







