Tingkatkan SDM Pertanian Berbasis Smart Farming, UPT Pelatihan Kementan Bersinergi dengan Perguruan Tinggi

MALANG – Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia di lingkup Pendidikan tinggi (dikti), Politeknik Universitas Islam Malang (Unisma) menjalin kerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, pada Senin 10/2/2025. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Politeknik Unisma Malang, Wakil Direktur II, beserta beberapa Kaprodi, Kepala BBPP Ketindan dan Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi BBPP Ketindan.

Sebagai perguruan tinggi, Politeknik Unisma Malang juga tidak lepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Politeknik Unisma Malang, Moh. Sulhan, saat menyampaikan sambutannya.

Sulhan mengungkapkan bahwa pengabdian dan penelitian tidak lepas dari kolaborasi. Merujuk pada TEFA (Teaching Factory) bahwa yang diutamakan saat ini salah satunya ialah pertanian melalui pilot project smart farming.

“Beberapa bulan ini kami melaksanakan beberapa kunjungan dan bertemu dengan narasumber terkait dunia pertanian. Jika mengacu pada Peraturan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terkait pengembangan desa cerdas adalah Kepmendesa PDTT Nomor 55 Tahun 2024, maka banyak potensi pertanian yang ada di desa yang selanjutkan dilakukan pemetaan,” jelas Sulhan.

“Disinilah peran Politeknik Unisma hadir dengan tiga program, yaitu teknik mesin, teknik listrik dan TRKJ (komputer), sehingga nanti paling bisa mengembangkan teknologi yang terkait dengan smart farming. Kemudian kita kolaborasikan dengan BBPP Ketindan untuk pendampingan,” imbuh Direktur Politeknik Unisma.

Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyambut baik kerjasama dengan Politeknik Unisma. Ia berharap kerjasama ini ini dapat membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk mendukung dan meningkatkan mutu dunia pertanian sebagai jawaban akan tantangan ke depan.

“Saat ini kita dituntut untuk selalu bisa menjawab tantangan, karena jika kita tidak bisa menjawab tantangan yang ada, maka mustahil kita bisa mengembangkan diri sebagai Lembaga Pendidikan maupun Lembaga pelatihan,”kata Nurul.

Nurul juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Politeknik Unisma yang mempercayakan kepada BBPP Ketindan untuk menjalin kerjasama.

“BBPP Ketindan siap untuk mendampingi Politeknik Unisma jika ada hal-hal yang memang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan yang telah di sampaikan oleh Direktur Politeknik Unisma. Saat ini kami mempunyai smart greenhouse (SGH) dan mempunyai tenaga widyaiswara dengan lima kompetensi yakni budidaya, proteksi tanaman, penyuluhan, pengolahan hasil pertanian, dan sosial ekonomi pertanian,” lanjut Nurul.

Nurul juga menyampaikan, bahawa mahasiswa dari Unisma telah beberapa kali melaksanakan kegiatan magang dan praktik kerja lapang (PKL) serta melaksanakan kunjungan studi yang kaitannya dengan agribisnis maupun smart farming secara khusus.

“Oleh karena itu kami berharap melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, banyak kegiatan-kegiatan yang bisa ditindaklanjuti segera,”jelas Nurul.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pembangunan SDM menjadi prioritas utama pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, SDM memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan dan kemajuan pertanian Indonesia, sehingga perlu adanya pengembangan-pengembangan metode untuk menunjang peningkatan kompetensi dan kapabilitasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM ) Idha Widi Arsanti, mengatakan, Kementerian Pertanian sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi yang terus dikembangkan oleh unit pelaksana teknis pelatihan.

“Hal ini menandakan bahwa UPT Pelatihan dibawah BPPSDMP terus berupaya memeberikan terobosan-terobosan yang sangat membantu dalam memberikan pelayanan pelatihan terbaik untuk meningkatkan SDM di Indonesia,” ujar Santi.

Santi menambahkan, diera digital ini, inovasi teknologi pelatihan pertanian akan semakin cepat dan efektif dalam menjangkau sumber daya manusia secara luas. Astutiningsih *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *