Salah satu fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) adalah mempercepat regenerasi petani dan mencetak petani milenial. Salah satu caranya melalui program Youth Entrepreneurship And Employment Support Services (YESS).
Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang menjadi salah satu lokasi program YESS. Di Pasuruan, YESS mendapatkan sambutan positif dari generasi muda.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai generasi muda menjadi harapan bangsa di tengah menghadapi situasi ketidakpastian akibat pandemi. Untuk itu generasi muda dituntut inovatif dan kreatif menggunakan teknologi sebagai celah untuk maju dan tumbuh.
Mentan SYL menyebut penguatan kompetensi diri generasi muda merupakan hal yang mutlak untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Eramu tersedia, era yang serba uncertain, tapi dengan tingkat kapasitas kritis dan kreatif, didukung behavior yang kuat, membutuhkan keringat, kaum muda bisa menjadi sukses menghadapi ini semua,” tegas Mentan Syahrul.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa adanya pelemahan perekonomian karena adanya pandemi tidak terlalu memberikan efek kepada sektor pertanian.
Hal ini terbukti dengan sumbangsih sektor pertanian sebesar 16,4 persen terhadap PDB pertumbuhan ekonomi.
“Namun, itu semua tidak akan bisa berkelanjutan bila tongkat estafet pembangunan pertanian tidak dilanjutkan oleh generasi muda. Dan regenerasi petani menjadi satu-satunya kunci dalam mengantisipasi hal tersebut,” katanya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Pasuruan, Mardijansah, mengatakan hadirnya program YESS memberikan motivasi dan harapan baru bagi generasi muda yang ada di 26 kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Terhitung telah ada 358 CPCL telah terdata sebagai calon peserta program ini.
Menurut Mardijansah pada kegiatan Asessment Identifikasi Calon Penerima CPCL program YESS di Kantor Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan kabupaten Pasuruan, Rabu (18/11/2020), minat generasi muda di Pasuruan untuk menekuni sektor pertanian tidak sebatas 358 orang.
Menurutnya, masih banyak sekali generasi muda yang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa maju dan sukses dari sektor pertanian. Jika ditelusuri minat mereka variatif dan tersebar untuk semua komoditi.
“Kami selaku Districk Implementation Team (DIT) siap untuk mendukung keberhasilan program YESS ini. Dibantu penyuluh pertanian dari 24 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), kami siap untuk menyisir dan menjaring pemuda/i yang ada di pedesaan untuk mengelola potensi pertanian yang ada di kabupaten Pasuruan ini. Kami yakin dengan adanya sinergi antara petani muda dan petani yang telah senior pembangunan pertanian khususnya di kabupaten Pasuruan dan provinsi Jawa Timur pada umumnya dapat lebih berkembang. Dan pada akhirnya produk pertanian kita mampu menguasai pasar baik nasional maupun internasional,” tegas Mardijansah.
Memiliki luas daerah 1474 km, Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 0-lebih dari 1000 mdpl. Kabupaten Pasuruan pun memiliki air yang senantiasa tersedia untuk kegiatan on farm pertanian.
Didukung luas lahan dan sumber air yang cukup, tak heran bila banyak komoditas pertanian yang dihasilkan oleh Kabupaten Pasuruan. Diantaranya mangga varietas manalagi, arumanis, golek, talijiwo, gadung clonal 21 yang sedang happening dan dikembangkan di Kecamatan Grati, Nguling, Lumbang, Pasrepan, Wonorejo, Sukorejo, dan Rembang.
Komoditas hortikultura unggulan lainnya adalah durian, apel, kentang, kubis, wortel, paprika, anggrek, sedap malam dan krisan.
Untuk komoditas tanaman pangan, hampir semua bisa tumbuh dan produktivitasnya melimpah di Pasuruan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah hingga gandum. Serta sapi perah, ayam dan bebek untuk komoditas peternakan. NURLELI