Peringati HUT Provinsi Sumut ke 77 Tahun GRAS Kunjungi Lahan  Pertanian Organik oleh Petani Muda Milenial Deli Serdang

Deli Serdang – 15 April 2025, Salah satu program pemerintah Republik Indonesia di masa kepemimpinan ( Prabowo-Gibran ) yang dirancang bagi generasi muda petani di Indonesia adalah petani millenial. Melalui program Petani Milenial, para petani muda diharapkan lebih adaptif terhadap teknologi modern, sehingga mampu membangkitkan kembali sektor pertanian yang sebelumnya dianggap konvensional kurang diminati dan dapat meningkatkan swasembada pangan.

Berdasarkan Statistik Survey (ST) 2023 Tahap I, petani milenial di Indonesia tercatat sebanyak 16,78 juta orang. Untuk petani milenial berumur 19–39 tahun, ada sebanyak 6,18 juta orang atau 21,93 persen dari total petani di Indonesia yang sebanyak 28,19 juta orang. Fakta inilah yang mendorong pemerintah untuk menjadikan program Petani Milenial sebagai salah satu program andalan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Ketahanan pangan merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian bangsa di tengah tantangan global yang terus berkembang”.

Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) mengunjungi komunitas peduli petani lokal Indonesia (KPPLI) yang dimotori oleh kaum muda milenial sedang melakukan budidaya sayuran organik.

Di lahan pertanian seluas kurang lebih 1 hektar, tepatnya di Desa Tanah Merah, Kecamatan Galang, KPPLI menanam jenis cabai (Capsicum sp) dan jagung (Zea mays ssp. mays). Untuk tenaga kerja harian semua dikerjakan oleh anak muda petani milenial.

Founder KPPLI Bambang Suprapto, SP yang juga penggiat pertanian dan konservasi mengatakan anak muda memiliki peran yang penting dalam mengembangkan sektor pertanian. Dengan semangat dan energi, kita dapat membawa inovasi dan perubahan yang diperlukan untuk menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan modern. Tanaman yang ditanam semua murni menggunakan bahan organik.

Sejak bulan Februari 2025, KPPLI sudah mulai menyiapkan lahan untuk ditanam dengan sistem bedengan atau teknik bercocok tanam dengan menumpuk tanah menjadi gundukan memanjang untuk menanam tanaman. Untuk pengairan memilih menggunakan irigasi di samping tanaman agar mudah menyiramnya, bulan april ini mulai menanam, mudah-mudahan tanaman dapat dipanen di bulan Agustus/September 2025 mendatang.

Menurut prapto pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.

Founder GRAS Nurhabli Ridwan yang juga kader konservasi alam binaan balai besar KSDA Sumatera Utara saat kunjungannya mengatakan kegiatan konservasi budidaya pertanian yang dilakukan oleh petani muda milenial ini sangat lah bermanfaat sehingga kegiatan ini haruslah didukung oleh berbagai pihak.

Salah satu keunggulan utama dari tanaman organik adalah sifatnya yang lebih ramah lingkungan. Tanpa adanya penggunaan bahan-bahan kimia, proses menanam tanaman organik tidak akan mencemari tanah, air, dan juga udara. Bertani organik akan membawa kesuburan bagi tanaman di sekelilingnya dan kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya.

Di saat kunjungannya pada 15 April 2025 yang juga bertepatan memperingati hari jadi Provinsi Sumatera Utara ke 77 tahun ia juga ikut serta menanam benih jagung, cabai bersama anak muda petani milenial lainnya dan menanam 20 rumpun tanaman akar wangi (Vetiveria Zizanioides L.) di lahan KPPLI yang berada di desa Tanah Merah kecamatan Galang, sebagai salah satu tanaman yang bermanfaat bagi lingkungan.

Ia juga mengucapkan Dirgahayu Provinsi Sumatera Utara ke 77 Tahun, Mari kita “Merajut Kolaborasi Menuju Sumut Berkah yang Maju, Unggul, dan Berkelanjutan.” Kita kuatkan kebersamaan, kreativitas dan inovasi anak muda dalam setiap langkah kegiatan pembangunan Sumatera Utara, khususnya kegiatan sosial dan konservasi lingkungan hidup di Sumatera Utara. Nurhabli Ridwan ( Kader Konservasi Alam / KPA GRAS ) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *