Dorong Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Perguruan Tinggi

LEMBANG – Untuk mendorong regenerasi petani dan mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT BBPP Lembang, secara aktif memperkenalkan potensi agribisnis kepada Generasi Z. Di antaranya melalui kunjungan edukatif seperti yang dilakukan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Selasa (1/7/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yakin generasi muda dengan karakter kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras akan menjadi kunci untuk mewujudkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyoroti pentingnya peran generasi muda.

Ia menekankan bahwa kebutuhan pangan akan selalu ada, sementara generasi petani saat ini semakin menua. Oleh karena itu, dibutuhkan regenerasi petani untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, membuka peluang bagi mahasiswa dan pelajar untuk mendalami pertanian.

Kesempatan ini dimanfaatkan 40 mahasiswa Dan tiga Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang melakukan kunjungan edukatif untuk mendalami praktik agribisnis.

Salah seorang dosen pembimbing, Dina Dwirayani, menjelaskan tujuan kedatangan mereka ke BBPP Lembang. “Tujuan kunjungan kami kali utamanya adalah mencari ilmu,” terangnya.

Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan BBPP Lembang.

Kerja sama ini dalam kaitan menumbuhkan calon petani muda melalui permagangan dan kunjungan studi. Ini merupakan tahun ke dua kerja sama berjalan.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa fungsi utama UPT pelatihan adalah mengembangkan SDM pertanian agar mampu berkontribusi pada industri ini.

Ajat juga menambahkan bahwa sektor pertanian kini menjadi sorotan, terutama setelah Kementan berhasil mencetak rekor cadangan beras terbesar mencapai 4,1 ton, yang membuka banyak peluang.

”Banyak peluang yang dapat diraih dalam pertanian, misalkan saja dari padi, pelayanan alsintan, dan sebagainya,” terangnya.

Dalam kunjungan kali ini para mahasiswa mendapatkan materi pembelajaran mengenai analisis usaha tani.

Meski telah belajar mengenai hal ini di kampusnya, kelas yang diampu oleh Widyaiswara, Rosros Rosdiantini, lebih lanjut memperdalam pemahaman para mahasiswa.

Materi yang diajarkan mengulas mengenai permodalan usaha tani, menghitung return of investment, dan berbagai hal lain yang diperlukan ketika menjalankan usaha tani.

“Intinya kita harus rajin mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam menjalankan usaha tani kita agar rinci ketika menggunakan modal dan mengatur strategi,” terang Rosros.

Para mahasiswa tidak berhenti di kelas saja. 9,6 hektar lahan BBPP Lembang mereka kunjungi juga.

Diantara fasilitas yang dikunjungi adalah screen house tanaman hias, Rumah Pangan Lestari (RPL), dan terakhir lab pengolahan hasil pertanian. Area-area tersebut terletak di inkubator agribisnis BBPP Lembang.

Di screen house tanaman hias para mahasiswa antusias bertanya mengenai potensi agribisnis tanaman hias dan cara budidayanya.

Selanjutnya di RPL mereka melihat berbagai tanaman yang ditumbuhkembangkan di ruang terbuka. Selain itu mereka juga melihat berbagai instalasi hidroponik yang digunakan di BBPP Lembang.

Terakhir, mereka menikmati es krim berbagai rasa di Lab Pengolahan Hasil Pertanian. Yang menjadi hal menarik adalah es krim sayuran seperti cabai dan kangkung.

Delissa Roudlatus Habillah, mahasiswa jurusan Agribisnis angkatan 2023 menyampaikan kesannya.

“DI sini kami diberi materi mengenai analisis keuangan tani dan berkeliling BBPP Lembang. Es krimnya juga enak banget. Terima kasih BBPP Lembang,” kata Delissa. BBPP LEMBANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed