Koperasi Merah Putih Resmi Diluncurkan, Koperasi Jeruju Besar Kalimantan Barat Jadi Percontohan Nasional

KUBURAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meluncurkan 2.143 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang telah berbadan hukum, Senin (21/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari peresmian serentak 80.081 koperasi Merah Putih se-Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring.

Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, mewakili Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, turut hadir dalam acara ini bersama perwakilan Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Kementan. Kehadiran ini menjadi bagian dari dukungan Kementerian Pertanian dalam penguatan ekonomi desa berbasis koperasi.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, yang hadir langsung dalam acara, menegaskan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan koperasi.

“Koperasi ini harus dikelola dengan baik, dengan dukungan alat, dana, dan pendampingan dari pemerintah pusat agar benar-benar menjadi pusat ekonomi produktif desa,” ujarnya saat meresmikan Koperasi Merah Putih Jeruju Besar yang dipilih sebagai salah satu dari dua lokasi percontohan nasional.

Koperasi Jeruju Besar tercatat memiliki 359 anggota aktif, sedangkan koperasi percontohan lainnya di Sungai Awan Kiri, Ketapang, memiliki 45 anggota. Model pengelolaan koperasi ini mengedepankan semangat gotong royong dan kolaborasi masyarakat setempat. Fokus awal koperasi adalah distribusi sembako, pupuk, gas elpiji, dan minyak goreng dengan harga lebih murah bagi anggota.

“Anggota koperasi bisa membeli kebutuhan dasar dengan harga di bawah pasar, ini jadi insentif besar bagi warga,” ujar Husnin, Kepala Koperasi Jeruju Besar.

Strategi pembentukan koperasi dilakukan melalui sosialisasi intensif, musyawarah desa/kelurahan, serta percepatan legalisasi bersama Ikatan Notaris Indonesia. Kegiatan ini juga memperkuat kemitraan lintas sektor dengan BUMN dan BUMD seperti Bulog, PT Pos, Pertamina Patra Niaga, Pupuk Indonesia, Bank Kalbar, BRI, Mandiri, BTN, dan Telkomsel.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa koperasi desa menjadi instrumen kunci untuk menjaga stabilitas harga pangan.

“Ada gagasan besar dari Bapak Presiden yaitu satu desa satu koperasi. Koperasi Merah Putih akan menstabilkan harga pangan sehingga tak perlu ada operasi pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya penyuluh dan pendamping sebagai ujung tombak penguatan koperasi.

“Kami perkuat peran penyuluh dan pendamping agar koperasi tumbuh dari bawah, berbasis potensi lokal. Tujuannya jelas petani makin sejahtera, desa makin mandiri,” tegasnya.

Hadirnya BBPP Batu sebagai bagian dari Kementerian Pertanian dalam kegiatan ini mempertegas komitmen pemerintah untuk membangun kelembagaan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat desa melalui pendekatan pelatihan, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat desa. Pararto/BBPPBATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *