UPT Pelatihan Kementan Dorong Regenerasi Petani Melalui Magang

LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, terus mendorong regenerasi petani dengan memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk magang.

Kesempatan ini dimanfaatkan 11 mahasiswa dari Universitas Majalengka yang baru saja menyelesaikan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan, periode 14 Juli hingga 14 Agustus 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya peran pemuda dalam membangun sektor pertanian Indonesia.

“Indonesia membutuhkan pemuda yang cerdas dan tangguh. Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” jelas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa mayoritas petani saat ini sudah semakin tua, padahal kebutuhan pangan terus meningkat.

“Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” ujarnya.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan bahwa PKL merupakan komitmen BBPP Lembang dalam mengembangkan SDM pertanian yang siap berkontribusi.

“Kami menerima stakeholder di bidang pertanian, baik itu petani, penyuluh, petugas, siswa, mahasiswa, dan lainnya untuk belajar ilmu pertanian di sini,” tuturnya.

Peserta magang, Raffi Ammaf Rachman, mengaku mendapatkan pengetahuan baru dari kegiatan ini.

“Kami memperoleh pengalaman baru dan ilmu yang berharga saat praktik kerja di BBPP Lembang. Sarana untuk praktiknya juga lengkap sehingga mempermudah kegiatan kami selama praktik di sini,” ujarnya

Hal senada disampaikan mahasiswa lainnya, Raiza R. Abdurohman, yang mnengatakan melalui praktik kerja, mereka siap terjun ke dunia usaha dan dunia industri.

“Kami menjadi lebih terampil dan banyak insight baru dari widyaiswara BBPP Lembang yang sangat bermanfaat, baik teknis pertanian dan tentang public speaking,” ucapnya.

Sementara, 11 mahasiswa dari Universitas Majalengka yang baru saja menyelesaikan program PKL, melakukan seminar hasil, Rabu (13/08/2025).

Para mahasiswa memaparkan hasil pembelajaran mereka di hadapan pembimbing dan penguji. Topik yang dibahas sangat bervariasi, mencakup berbagai inovasi dan teknik pertanian modern.

Di antaranya, Inovasi Media Tanam dan Pupuk Organik yang disampaikan oleh Raiza R. Abdurohman, untuk mengoptimalkan penggunaan arang sekam dan cocopeat sebagai media semai.

Sementara itu, Mufidah membuat kompos bokashi menggunakan mikroorganisme lokal dari rumen sapi, dan Ega membandingkan kecepatan pupuk organik cair dari urin sapi dan pupuk dari daun lamtoro.

Materi lain yang disampaikan dalam seminar adalah Teknik Budidaya Modern oleh Hani Narulita dan Hilda Damayani mempelajari budidaya pakcoy di screen house. Dewi Safitri fokus pada pemeliharaan melon hidroponik dengan sistem irigasi tetes, dan Adid Nazmudin meneliti budidaya brokoli.

Perbanyakan dan Perlindungan Tanaman oleh M. Najib Muhasyin meneliti pertumbuhan vegetatif kentang G0 dalam sistem aeroponik.

Rafi Ammaf Rachman menggunakan teknik Deep Flow Technique (DFT) untuk perbanyakan stek mini kentang, sementara Egi Nurhidayattilah berfokus pada pemeliharaan kentang G1.

Aspek perlindungan tanaman juga didalami oleh Aad Ahmad Syahid, yang meneliti hama dan penyakit pada kentang G1. RIS/MIR/BBPP LEMVANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *