PASURUAN – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), bertanggung jawab mencetak SDM unggul di bidang pertanian, terus berupaya memastikan kualitas program pelatihannya. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah dengan menggelar monitoring dan evaluasi peserta pelatihan secara berkala terhadap para alumni pelatihan.
BBPP Ketindan melaksanakan kegiatan evaluasi dampak pasca Long Term Training K-Smart Farm yang bertujuan untuk mengukur efektifitas penyelenggaraan pelatihan pada salah satu alumni pelatihan yaitu Yuliana Putri, petani muda asal Malang, Jawa Timur, Jumat (29/08/2025).
Kementerian Pertanian Indonesia melalui BBPP Ketindan mendapat kepercayaan untuk menjadi tempat pelatihan bagi petani milenial dalam bidang smart farming. Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Project Enhancing Millennials Farmers Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia, yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sejak 2020.
Yuliana Putri merupakan mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang telah mengikuti Long Term Training K-Smart Farm selama tiga bulan di BBPP Ketindan. Hasilnya sebelum lulus dan bergelar sarjana, Yuliana langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari mengikuti pelatihan dengan diterima menjadi pegawai di perusahan yang bergerak di bidang pertanian khususnya perbenihan cabai merah besar.
Ilmu dan praktik yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan kegiatan pelatihan yang telah ia ikuti, seperti pelilitan tanaman, iklim mikro, manajemen nutrisi, panen dan pasca panen, sampai dengan pemasaran hasil produk. Pelatihan tersebut selaras dan memberikan manfaat dalam menjalankan pekerjaan di perusahaan, menurutnya berbekal dari ilmu dan pengalaman di pelatihan Long Term K-SMART ia merasa lebih cepat beradaptasi di perusahaan.
“Untuk generasi muda saat ini jangan malu untuk menjadi petani, karena sejatinya petani merupakan garda terdepan dari kehidupan,” kata Yuliana.
Hal ini membuktikan bahwa ilmu yang didapat dari pelatihan telah mengubah pola pikir mereka dari sekadar petani menjadi seorang agripreneur, dan siap mencetak petani-petani muda terjuan di dunia industri khususnya di bidang pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan pentingnya peran teknologi pertanian, salah satunya pemanfaatan teknologi smart farming/pertanian digital, hal ini dilakukan untuk menggenjot produktivitas, produksi pertanian.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial. Dan saat ini pemerintah berupaya melakukan regenerasi petani yang dapat berdampak bagi sosial ekonomi masyarakat.
BBPP Ketindan terus berupaya meningkatkan skill, pengetahuan, dan kemampuan. Termasuk dalam meningkatkan SDM para penyuluh, petani, petani milenial, serta masyarakat umum lainnya seperti dari kalangan akademisi maupun pelajar dengan pelatihan-pelatihan sebagian program dari Kementerian Pertanian dalam mendukung swasembada pangan melalui sumber daya manusianya.Najia Nuriyana/Nining Hariyani*








