KUBU RAYA – Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Gerakan Tanam Serentak Brigade Pangan untuk Tutup Tanam MT III pada Senin (29/9/2025). Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 12 provinsi, termasuk Kalimantan Barat yang melibatkan 12 kabupaten, mulai dari Sambas, Ketapang, Landak, Bengkayang, Kayong Utara, Mempawah, Kubu Raya, Melawi, Sintang, Sekadau, Sanggau hingga Kapuas Hulu.
Di Kalimantan Barat, kegiatan terpusat di Kabupaten Kubu Raya dengan dihadiri Asisten II Bupati Kubu Raya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya, perwakilan Dinas Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Danramil Sungai Raya, Kapolsek Sungai Raya, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, serta para penyuluh, brigade pangan, dan kelompok petani.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya percepatan tanam dalam rangka mendukung program IP 300, yaitu indeks pertanaman tiga kali setahun.
“IP 300 adalah kunci percepatan produksi padi nasional. Jika setiap daerah mampu menanam tiga kali setahun, swasembada pangan bukan hanya mimpi, melainkan kenyataan,” tegas Mentan.
Senada, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa percepatan tanam hanya bisa berhasil dengan sinergi antara petani dan penyuluh.
“Penyuluh pertanian dan petani adalah ujung tombak swasembada pangan. Dengan dukungan teknologi, pendampingan, serta program IP 300, kita bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” ungkapnya.
BBPP Batu sebagai salah satu UPT BPPSDMP juga mengambil peran strategis. Kepala BBPP Batu ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Swasembada Pangan di tiga wilayah Kalimantan Barat, yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Singkawang. Penugasan ini menjadi bagian penting dari upaya mempercepat pencapaian target IP 300 dan menjaga ketahanan pangan di daerah.
Kepala BBPP Batu menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh pelaksanaan gerakan tanam serentak ini.
“Kami tidak hanya hadir sebagai pendamping, tetapi juga sebagai penggerak bersama petani dan penyuluh di lapangan. Dengan kerja sama yang solid, kami optimistis Kalimantan Barat mampu menjadi contoh percepatan tanam dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Melalui gerakan ini, diharapkan petani di Kalimantan Barat semakin bersemangat melakukan percepatan tanam sekaligus memperkuat kolaborasi dengan penyuluh dan brigade pangan. Kehadiran seluruh unsur pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, hingga petani di lapangan menjadi bukti nyata komitmen bersama menuju swasembada pangan nasional. Guritno/BBPPBATU










