Sinergi UPT Kementan, Cetak Supervisor Unggas yang Kompeten dan Profesional

MAGELANG – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bersama Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan YOMA) menggelar Pelatihan Supervisor Perunggasan pada 29 September–5 Oktober 2025 di Kampus Polbangtan YOMA, Magelang.

Sebanyak 34 mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Ternak mengikuti pelatihan berbasis SKKNI. Mereka dibekali keterampilan manajemen kandang, biosekuriti, penilaian ternak, hingga penyusunan laporan usaha, dengan metode klasikal dan praktik lapangan total 56 jam pelajaran.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pangan nasional.

“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan SDM. Karena itu, kami berkomitmen meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menekankan peran SDM dalam menjaga produktivitas dan ketahanan pangan.

“SDM adalah faktor utama peningkatan produktivitas pertanian,” tegasnya.

Pelatihan dibuka resmi oleh Kepala BBPP Batu diwakili, Kepala Bagian Umum, Sjaifurahman. Ia menegaskan, supervisor unggas memegang peran penting dalam menjamin produk yang aman, sehat, utuh, dan halal.

“Lewat pelatihan ini, peserta diharapkan memahami tugas supervisor, meningkatkan kemampuan memantau operasional kandang, serta konsisten menerapkan Good Farming Practice dan biosekuriti,” ujarnya.

Pembukaan kegiatan turut dihadiri oleh Wakil Direktur II, Wakil Direktur III, Ketua Jurusan Peternakan, serta Ketua Program Studi Teknologi Produksi Ternak Polbangtan YOMA.

Selain sesi tatap muka, peserta juga dilatih membangun jejaring kerja, melakukan komunikasi efektif, serta merancang implementasi strategi di lapangan. Dengan bekal tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjawab tuntutan dunia usaha dan industri perunggasan yang membutuhkan tenaga kerja profesional dan berdaya saing global.

Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga ruang berbagi pengalaman antarpraktisi. Melalui sinergi antara pendidikan dan pelatihan, kegiatan ini diharapkan melahirkan generasi muda peternakan yang kompeten, profesional, dan siap mendukung ketahanan pangan nasional. BBPPBATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *