TANGERANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah sejak awal 2025 melalui 8.018 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) hadir dengan tujuan sangat mulia yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta mengatakan, pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan investor luar sehingga bisa mengurangi pengeluaran anggaran. “Ada pelibatan pelaku usaha yang profesional, sehingga pemerintah hanya memantau saja, biarkan pelaku usaha yang menjalanlannya,” ucapnya pada acara Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Kampus Muhammadiyah Jakarta. (4/10/25)
Selain itu, menurutnya media sosial turut membantu memberi pemahaman yang baik melalui konten-konten edukatif sehingga masyarakat bisa terkena manfaaat dari program tersebut. “Medsos ini penting untuk memberikan edukasi yang baik, sehinga program tersebut dapat diterima dan benar-benar bermanfaat,” tegasnya.
Evi menjelaskan, program MBG diharapkan terus terjalan karena memang tujuannya baik salahsatunya mengurangi stunting. Keberhasilan program MBG menurutnya dari segi aspek jangka panjangnya yaitu anak Indonesia sehat semua, tidak pernah sakit, masuk sekolah terus dan menjadi anak yang cerdas.
Namun yang terpenting menurut Evi yaitu ada kordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemda dalam penyajian menu MBG yaitu mengedepankan pengembangan pangan lokal. “Menu yang disajikan lebih kepada pangan lokal asal daerah. Selain menunya sehat dan disukai, juga dapat mengembangkan kearifan lokal,” tegasnya. SYAKIR (Doorstop UKW)












