Optimalkan Alsintan, Kementan Bekali SDM Pertanian di Jawa Timur

MALANG – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berperan aktif dalam optimalisasi dan pemanfaatan alsintan untuk percepatan program swasembada pangan. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan yaitu memberikan pembekalan terhadap sumber daya manusia (SDM) pertanian dalam pengelolaan alsintan melalui usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA). Alsintan yang dikelola tersebut diharapkan dapat mendukung program optimalisasi lahan, perluasan areal tanam dan cetak sawah menggunakan alsintan modern.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk SDM pertanian.

“Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional, “kata Mentan Amran.

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP, Idha Widhi Arsanti, mengatakan, bahwa SDM memegang peranan penting dalam sektor pertanian karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan Indonesia.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal ini terbukti, pihaknya terus mendorong peran aktif Kelompok tani dan Gapoktan di wilayah Provinsi Jawa Timur khususnya penerima bantuan mekanisasi pertanian untuk melakukan optimalisasi dan pemamfaatan alsintan di wilayahnya.

Salah satu bentuk upaya yang dilaksanakan adalah membekali SDM pertanian melalui Pelatihan Teknik Perbengkelan bagi Operator Alsintan Angkatan I yang dilaksanakan mulai tanggal 13 – 17 Oktober 2025 di UPTD.

Pelatihan Pertanian Kabupaten Malang. Peserta sebanyak 30 orang berasal dari 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Lumajang, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Pasuruan, Sampang, Pamekasan, Bangkalan dan Kota Pasuruan.

BBPP Ketindan menugaskan Nining Hariyani, selaku widyaiswara untuk menyampaikan materi “Optimalisasi Kebutuhan dan Kesesuaian Alsintan Sesuai Lokasi”. Materi yang disambut ini sangat penting untuk memprediksi ketersediaan alsintan dan bagaimana mencukupi kebutuhan produksi pertanian di suatu wilayah berdasarkan data-data potensi.

“Inventarisir data potensi dan ketersediaan alsintan tersebut digunakan untuk menghitung kebutuhan alsintan di wilayah tertentu dengan tujuan untuk menghitung optimalisasi pemanfatan alsintan tersebut,”jelas Nining.

Ia menambahkan bahwa data potensi yang dimaksud meliputi luas lahan sawah/areal yang akan ditangani oleh alsintan, jumlah alsintan yang beroperasi di wilayah tersebut, kapasitas kerja alsintan untuk mengerjakan lahan, jenis lahan, sistem usahatani dan lain-lain.

“Prinsip dasar pemilihan alsintan UPJA juga harus diperhatikan mulai dari kesesuaian dengan kebutuhan petani dan sistem usahatani setempat, kelayakan secara teknis, ekonomi dan sosial, keamanan bagi operator, lingkungan dan masyarakat setempat , kemudahan dalam operasi, pemeliharaan, suku cadang dan perbaikan dan ketangguhan dalam pengoperasian dan kondisi lingkungan setempat,” imbuhnya. Nining Hariyani*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *