Tingkatkan Kompetensi SDM, UPT Kementan Siap Beri Pelayanan Prima

MALANG- Sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalitas aparatur dalam memberikan pelayanan publik yang unggul, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelayanan Prima bagi Petugas Layanan Publik Lingkup Kementerian Pertanian yang diselenggarakan oleh Biro Organisasi dan SDM Aparatur (OSDMA) Kementerian Pertanian.

Kegiatan ini berlangsung pada 13–15 Oktober 2025 secara daring dan luring, dan diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian di Indonesia. BBPP Ketindan mengikuti sesi daring, Selasa (14/10/2025), yang diwakili oleh Heny Wulansari, Nadif Ilmiah, dan Rama Santoso.

Peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi perhatian serius Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia kerap menekankan pentingnya pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat pertanian.

Dalam berbagai kesempatan, Amran menegaskan bahwa pelayanan publik harus menjadi bagian dari budaya kerja seluruh jajaran Kementan.

“Inovasi tidak boleh berhenti di satu unit saja. Harus menular ke semua lini agar manfaatnya dirasakan luas,” pesan Mentan Amran.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa pelayanan publik di sektor pertanian bukan hanya soal administrasi, tetapi juga tentang bagaimana lembaga hadir membantu petani, penyuluh, dan pelaku usaha tani untuk berkembang.

Bimtek dibuka oleh perwakilan dari Biro OSDMA dan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Rizki Muhardiyanto, Founder & CEO BST Consulting, serta Andrian Hamzah, Expert in Character Building.

Dalam paparannya, Rizki Muhardiyanto mengajak peserta untuk memahami esensi pelayanan publik sebagai bentuk pengabdian dan kebahagiaan.

“Setiap profesi di Kementan memiliki tugas utama untuk melayani. Outcome-nya adalah creating happiness yaitu menciptakan kebahagiaan melalui pelayanan yang prima,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pelayanan publik yang baik tidak hanya diukur dari kecepatan dan ketepatan, tetapi juga dari ketulusan, empati, dan karakter petugas.

Sementara itu, Andrian Hamzah menyoroti pentingnya membangun wisdom dan nilai-nilai pelayanan dari dalam diri ASN. Ia memperkenalkan konsep 3S (Senyum, Sapa, Salam) sebagai dasar dalam membangun interaksi yang positif.

“Budaya pelayanan harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Kalau kita belum bisa melayani hati kita sendiri, maka sulit memberikan pelayanan terbaik kepada orang lain,” ujar Andrian.

Kedua narasumber juga memperkenalkan tiga pilar penting dalam mewujudkan pelayanan prima, yaitu Appearance (penampilan), Behaviour (perilaku), dan Communication (komunikasi).

Selain itu peserta juga diajak memahami makna Hospitality, yakni semangat melayani dengan hati yang tulus. Seperti disampaikan Rizki,
“Service is a skill, but hospitality is a spirit.”

Dalam materi lain, peserta dikenalkan pada konsep Creating Value Added yakni memberi nilai tambah dalam setiap layanan, sehingga dapat memenuhi bahkan melampaui ekspektasi pelanggan. Pelanggan, baik internal maupun eksternal, adalah alasan utama keberadaan ASN dan organisasi publik.

Melalui kegiatan ini, BBPP Ketindan berkomitmen memperkuat implementasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK, khususnya berorientasi pelayanan, akuntabel, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Diharapkan semangat pelayanan prima ini dapat terus diterapkan dalam setiap aktivitas pelayanan dan pembelajaran di lingkungan BBPP Ketindan, guna mewujudkan ASN yang profesional, humanis, dan berintegritas. Humas BBPP Ketindan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *