MALANG, (29/10/2025) – Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan pemanggilan, pembekalan, penyerahan keputusan pengangkatan, serta penandatanganan perjanjian kerja bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Tahun Anggaran 2024. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 1.113 peserta dari berbagai unit kerja lingkup Kementerian Pertanian.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini secara daring. Kepala Bagian Umum, Ema Ernawati, serta Ketua Tim Kerja Penataan SDM dan Tata Usaha, bersama Tim Kepegawaian mendampingi 17 orang PPPK yang diterima dan resmi bergabung di BBPP Ketindan antara lain Dimas Tri Saputra, Lani Hesty Septianti, Zainul Arifin, Solikin, Harianto, Rudi Eka Abrianto, Marjuki, Sugeng Harianto, Muhamad Nur Yusuf, Rama Santoso, Sugito, Andri Suprayogi, Amin Irul Arifin, Sugianto, Achmad Zainudin, Sigit Riyanto dan Akhmad Udin Suryadi. Sedangkan sebanyak 4 orang PPPK mengikuti dari masing-masing instansi lama, yaitu Herni, Lin Herlina, Subhan, dan Muhamad Ruly Nurfauzy.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Aparatur (OSDMA), Nurwahida yang dalam arahannya menekankan pentingnya integritas, loyalitas, dan profesionalisme sebagai fondasi utama dalam menjalankan tugas sebagai ASN. Ia juga mengingatkan para PPPK untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai dasar ASN dan menjaga nama baik institusi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, bahwa peningkatan kompetensi SDM ini sejalan dengan program pemerintah.
“Kami ingin meningkatkan kemampuan SDM untuk mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing,”kata Santi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengangkatan PPPK merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Pertanian dalam memperkuat kapasitas kelembagaan dan meningkatkan pelayanan publik di sektor pertanian.
“Kami berharap para PPPK yang baru diangkat dapat segera beradaptasi, bekerja dengan semangat, dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program-program strategis pertanian nasional,” ujarnya.
Jamil menekankan bahwa para PPPK yang baru diangkat diharapkan mampu: Menjadi ASN yang berintegritas dan menjunjung tinggi etika profesi; Berpedoman pada core values ASN, yaitu BERAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Memberikan pelayanan publik yang profesional, responsif, dan berkualitas; Senantiasa berpikir positif dalam menghadapi tantangan dan dinamika pekerjaan; Cepat beradaptasi dengan perubahan dan mampu berkontribusi aktif dalam mendukung program-program strategis pertanian nasional.
Sebagai bagian dari pembekalan, Ketua Kelompok Perencanaan dan Pengembangan SDM Aparatur Biro OSDMA, Agustina Irmawati, menyampaikan materi mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan terkait ASN. Materi tersebut mencakup hak dan kewajiban PPPK, larangan-larangan yang harus dihindari, serta jenis-jenis hukuman disiplin yang dapat dikenakan apabila terjadi pelanggaran. Pengetahuan ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para PPPK dalam menjalankan tugas secara profesional dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa orientasi PPPK akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pengenalan tugas dan fungsi ASN, yang akan difasilitasi oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) selama 15 hari dan Pengenalan nilai dan etika di instansi pemerintah, yang akan difasilitasi oleh Biro OSDMA Kementerian Pertanian.
Kegiatan ini menjadi tonggak awal bagi para PPPK untuk memulai pengabdian sebagai bagian dari aparatur negara. Diharapkan, seluruh peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan tanggung jawab, serta mampu menjadi agen perubahan dalam mendukung pembangunan pertanian Indonesia yang maju dan modern. Widiasari*








