MALANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan tengah melaksanakan Pelatihan Longterm K-SMART Tahap II Tahun 2025. Pelatihan yang berlangsung selama 3 bulan ini akan selesai di akhir November 2025. Kurikulum pelatihan dirancang dengan seksama melalui metode praktik di K-SMART Farm BBPP Ketindan mulai dari budidaya, pascapanen dan pemasaran produk pertanian.
Setiap pagi Widyaiswara dan Petugas di lapangan memberikan pengarahan/briefing terkait kegiatan apa saja yang akan dilakukan tiap harinya, pembagian tugas pekerjaan dan motivasi agar mereka dapat belajar sambil bekerja secara optimal. Materi yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja (soft skill) mulai dari kedisiplinan, ketekunan, dan keseriusan pada proses pembelajaran selama mengikuti pelatihan di K-SMART Farm BBPP Ketindan.
Kegiatan budidaya saat ini difokuskan pada komoditas tomat, melon dan paprika. Pada budidaya tomat, paprika dan melon peserta belajar pemeliharaan tanaman mulai dari pencampuran dan aplikasi nutrisi tanaman, pelilitan, pewiwilan tunas air, pengendalian organisme penggangu tumbuhan (OPT), sanitasi dan panen komoditas yang siap panen. Tak hanya itu, mereka juga belajar melakukan pascapanen mulai dari sortasi, grading dan pengemasan untuk selanjutnya dijual kepada pelanggan sesuai dengan pesanan (pre order).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa minat milenial untuk bertani sudah meningkat. Hal ini disebabkan karena dorongan dari pemerintah yang memberikan berbagai fasilitas mulai dari teknologi modern sampai bibit unggul. Pada kesempatan lain Mentan Amran juga mengatakan dua kunci utama yang dapat menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian adalah teknologi tinggi dan keuntungan yang jelas, tanpa kedua hal ini mustahil mereka mau terjun ke lapangan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa bidang pertanian dan teknologi harus terintegrasi, sehingga mampu mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.
“Sudah saatnya petani Indonesia maju di bidang pertanian melalui adopsi teknologi melalui smart farming yang dapat mempermudah kegiatan usaha tani”, jelas Santi.
BBPP Ketindan ingin membangun sinergi bersama Pemerintah Daerah untuk menghasilkan petani-petani milenial yang profesional dengan menyiapkan berbagai macam program pelatihan.
Nining Hariyani, Koordinator Akademik Pelatihan Longterm K-SMART, saat ditemui Selasa (11/11/2025), mengatakan peserta pelatihan ini adalah orang-orang pilihan yang siap untuk belajar dan praktik langsung teknologi smart farming. Namun ke depannya tetap membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan penyuluh pertanian setempat untuk mendampingi alumni peserta yang telah mengikuti pelatihan K-SMART.
“Disini mereka belajar sambil bekerja, namun ke depannya kita ingin adanya implementasi nyata dengan cara menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan melalui kegiatan smart farming”.
Tak hanya itu ia ingin alumni pelatihan ini dapat meresonansi petani milenial lainnya untuk berminat terjun ke dunia pertanian. Nining Hariyani*








