MALANG – UPT Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Angkatan III. Kegiatan yang berlangsung di kelas utama UPT Pelatihan Pertanian Selasa (11/11/2025) ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 14 Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Timur.
Pelatihan ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas dan kreativitas para pelaku usaha tani, khususnya perempuan yang tergabung dalam KWT. Selian itu melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk mengembangkan potensi hasil pertanian lokal agar memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar.
Materi yang disampaikan pada pelatihan ini yaitu “Pengolahan Jagung Menjadi Es Krim”, dibawakan oleh Rivana Agustin, Widyaiswara dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, selaku narasumber.
Materi ini adalah inspirasi baru bagi peserta dalam mengolah jagung yang selama ini dikenal sebagai bahan pangan pokok menjadi produk olahan modern yang bernilai ekonomi tinggi.
Dalam paparannya, Rivana Agustin menjelaskan proses pengolahan jagung menjadi es krim dengan teknik yang sederhana, higienis, dan ramah lingkungan. Mulai dari proses seleksi bahan baku, pembuatan sari jagung, formulasi bahan, hingga teknik pembekuan yang menghasilkan tekstur lembut khas es krim. Dan dilanjutkan dengan praktik pengolahan jagung menjadi es krim.
Menurut Kepala UPTD Pelatihan Pertanian Jawa Timur, Agus Sumarsono, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para anggota KWT untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan hasil pertanian daerahnya.
“Kami ingin KWT tidak hanya mahir menanam, tetapi juga mampu menciptakan produk olahan yang bernilai jual tinggi. Es krim jagung ini bisa menjadi contoh produk unggulan daerah,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.
“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi SDM ini sejalan dengan program pemerintah.
“Kami ingin meningkatkan kemampuan SDM untuk mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing,” kata Santi.
Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi para peserta. Mereka dibekali pemahaman tentang strategi pemasaran, pengemasan produk, serta manajemen usaha kecil berbasis rumah tangga agar mampu mandiri secara ekonomi.
Peserta mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. “Selama ini kami hanya menjual jagung dalam bentuk mentah. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara mengolahnya menjadi produk yang lebih menarik dan menguntungkan,” ujar Puspitasari salah satu peserta dari Kabupaten Banyuwangi.
Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa pengolahan hasil pertanian tidak lagi sekadar aktivitas pascapanen, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan bagi KWT. Rivana Agustin*













