Edukasi Kefir Susu Berkarbonasi Warnai Kunjungan UPT Pelatihan Kementan di Pendopo Wali Kota

BATU — Program Billing Yannak, atau Mobil Keliling Layanan Gratis Peternakan dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, kembali menyapa masyarakat Kota Batu.

Kali ini, layanan edukasi peternakan tersebut memberikan pelatihan Pembuatan Kefir Susu Berkarbonasi bagi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batu. Kegiatan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Batu dan dibuka langsung oleh Ketua DWP Kota Batu, Qirrotu Aini Zadim, Selasa (18/11/2025).

Pelatihan digelar dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini dihadiri oleh para anggota DWP serta Ibu Galuh dari BKPSDM Kota Batu. Program Billing Yannak diinisiasi sebagai bentuk layanan publik yang mendekatkan edukasi peternakan kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan pelaksanaan ketiga dan akan dijadwalkan secara rutin di berbagai titik di Kota Batu.

Dalam arahannya di berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya memperkuat budaya pelayanan publik di seluruh lini kerja Kementerian Pertanian.

“Inovasi tidak boleh berhenti di satu unit saja. Harus menular ke semua lini agar manfaatnya dirasakan luas,” ujarnya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menegaskan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan fondasi utama pengembangan sektor pertanian.

“Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP terus mengupayakan peningkatan SDM di bidang pertanian agar mampu beradaptasi dan berinovasi menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.

Selaras dengan arahan tersebut, sesi teori mengenai kefir disampaikan oleh widyaiswara BBPP Batu, Dodik Suprapto, yang memaparkan beragam aspek kefir, mulai dari bakteri dan yeast yang terkandung, cara mengembangbiakkan biji kefir, karakteristik kefir berkualitas baik, jenis kefir untuk konsumsi maupun kebutuhan medis, hingga manfaatnya bagi kesehatan. Peserta juga diajak mencermati proses pembuatan dan penyimpanan melalui tayangan video.

Diskusi berlangsung aktif. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai konsumsi kefir bagi penderita laktosa intoleran, takaran aman bagi penderita asam lambung, penggunaan kefir sebagai masker wajah, cara mendapatkan grain kefir, perbedaan kefir dengan yoghurt, penggunaan susu sterilisasi untuk fermentasi, hingga ciri-ciri kefir dengan kualitas kurang baik. Berbagai penjelasan teknis tersebut memperkaya pemahaman peserta tentang produk fermentasi bernutrisi tinggi ini.

Setelah sesi teori dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan kefir susu berkarbonasi yang dibimbing oleh widyaiswara BBPP Batu, Pontjo Tri Andajani. Peserta melakukan proses pasteurisasi, inokulasi grain kefir, penyaringan, hingga pengamatan kualitas kefir dari aspek organoleptik seperti aroma, rasa, dan tekstur. Bahan yang digunakan meliputi 5 liter susu segar, 250 gram grain kefir, dan 5 liter kefir prima sebagai starter pembanding.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara Ketua DWP Kota Batu, para peserta, dan narasumber BBPP Batu. Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa layanan edukatif Billing Yannak semakin relevan dan dibutuhkan masyarakat, khususnya dalam pengembangan keterampilan pangan fungsional dan berbasis fermentasi.

Melalui program layanan keliling yang akan terus diadakan secara rutin, BBPP Batu berkomitmen untuk memperluas akses edukasi peternakan dan pangan sehat kepada masyarakat Kota Batu, sekaligus mendukung peningkatan kualitas konsumsi pangan keluarga melalui pengetahuan yang aplikatif dan mudah diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Ekos/Pontjo/BBPP BATU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *