Syarat utama untuk menjadi seorang wirausaha atau pebisnis yang handal adalah harus bisa melakukan analisa pasar yang baik dan tepat. Analisa pasar merupakan salah satu bagian penting dalam manajemen pemasaran karena dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat kita akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk akan berjalan dengan baik, sehingga keuntungan yang didapatkan akan meningkat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, di tengah pelemahan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19, bisnis di sektor pertanian menjadi yang paling menjanjikan. “Saat Covid seperti ini, sampai dua tahun ke depan, menurut saya bisnis yang paling menjanjikan hanya pertanian, binis lainnya belum tentu. Sekalipun penutupan wilayah terjadi di sejumlah daerah bahkan negara, namun seluruh penduduknya tetap membutuhkan pangan” tegas Mentan beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi selalu menghimbau kepada seluruh insan pertanian khususnya generasi milenial untuk cermat melihat peluang dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi ladang penghasilan.
“Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses menggali dan mengelola sektor pertanian”, tegas Dedi.
Dedi menambahkan, petani milenial harus bisa memanfaatkan industri 4.0 untuk kepentingan pertanian Indonesia. “Mereka harus menguasai seluruh inovasi teknologi pertanian, menguasai peluang pasar, bila perlu melakukan market inteligen dalam menentukan pasarnya”, jelas Dedi.
Hendra Hidayat, salah seorang Duta Petani Milenial (DPM) Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki konsen pada Market Inteligen. “Market intelegen lebih kepada kegiatan mencari serta mengambil data atau informasi sehari-hari yang jelas dan relevan dengan pasar. Data dan informasi ini diambil untuk kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat dan digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan peluang pasar, strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar”, jelas Hendra.
Milenial berusia 38 tahun ini pun menginisiasi berdirinya pangannews.id dengan tujuan agar bank data yang ia punya juga valid dan terverifikasi A1. “Data itu penting tapi yang terpenting data tersebut valid, karena salah-salah kasih info terkait data bisa bahaya jatuhnya”, tambah Hendra.
Ia pun menjelaskan saat ini intelijen pemasaran diperlukan ketika sebuah produk ingin memasuki pasar luar negeri. Namun, pemahaman tentang market inteligen sangat dibutuhkan bagi siapa saja yang akan membuka atau mengembangkan usaha terutama di sektor pertanian. Terlebih di era Revolusi Industri 4.0 ini peluang pasar terbuka luas baik di level nasional maupun internasional.
“Kombinasi sistem pemasaran secara online dan offline adalah harga mati bagi para petani dan wirausaha milenial milenial agar dapat survive di era Post Pandemic Covid 19. Untuk itu perlu segera dibangun konektivitas yang kuat antara para petani (supplier) dengan para agregator ekspor (buyer) yang ada diberbagai belahan dunia untuk menangkap banyaknya peluang pasar luar negeri bagi produk-produk pertanian kita”, tambah Hendra.
Melihat kondisi ini salah satu program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian Kementan, YESS Program merasa perlu untuk memberikan training, coaching, mentoring dan konsulting terkait bagaimana membaca peluang pasar bagi para petani milenial agar dapat terus survive dan bersemangat mewujudkan narasi dan cita-cita besar mereka untuk memajukan pertanian Indonesia kepentas dunia. YESS program pun tak ragu untuk menggandeng duta-duta petani untuk menularkan sisi positif mereka dalam keberhasilan mengembangkan sektor pertanian.
Tak hanya konsen pada peningkatan kapasitas dan kualitas SDM pertanian untuk mengelola sektor hulu semata, YESS program juga fokus sektor hilir. Banyak petani kita yang mampu memproduksi komoditas pertanian yang baik dan berkualitas, tetapi ketika bicara pasar mereka kesulitan.
“Kami telah di percaya untuk menjadi duta petani milenial oleh Kementan, untuk itu kami siap untuk berkolaborasi untuk mendukung program-program unggulan Kementan, termasuk YESS program. Selain konsen membahas tentang Professional Selling Skill dan Service of Excellent, saya sering memberikan motivasi kepada para petani milenial atau mahasiswa pertanian terkait Change, Communication, Attitude dan Team Work”, papar Hendra.
Hadirnya petani dan wirausaha pertanian milenial dari YESS program diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan sektor pertanian dari hulu hingga hilir dan pada akhirnya kesejahteraan petani akan meningkat. NURLELI