Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Bupati Sumba Tengah berkomitmen lakukan percepatan tanam pada Kawasan Food Estate di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Sumba Tengah menjadi salah satu lokasi yang ditunjuk untuk menjadi Kawasan Food Estate di Indonesia
Amiruddin Pohan selaku Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian menjelaskan Food Estate ini merupakan kawasan elit pertanian yang didalamnya akan terdapat banyak komoditas baik dari pangan, hortikultura dan perkebunan di satu Kawasan. Lahan seluas 5000 ha di kawasan Kabupaten Sumba Tengah masuk dalam kegiatan Food Estate yang telah berjalan dan akan dilakukan percepatan.
“Target kita dalam 3 bulan ini semua kawasan Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah akan selesai penanaman baik itu untuk padi maupun jagung,” demikian jelas Amiruddin di Sumba Tengah, Rabu (18/11/2020).
Ia menyebutkan rencana dari 5000 ha lahan potensial pertanian di Sumba Tengah ini, 3000 ha akan ditanami padi sedangkan 2000 ha akan ditanami jagung. Benih padi dan jagung telah disiapkan, dalam waktu dekat petani bisa langsung menanam.
“Selain bantuan benih untuk program Food Estate di Sumba Tengah, diberikan juga bantuan pompa sumur bor terutama pada daerah-daerah rawan kekeringan di Sumba Tengah,” ucap dia.
Kepala Sub Direktorat Penanganan Dampak Perubahan Iklim, Sri Aswita menjelaskan khusus program Food Estate Sumba Tengah telah diberikan bantuan pompa sehingga ketersediaan air irigasi benar-benar bisa dipenuhi.
“Yaitu pompa sumur bor baru 10 unit, rehab pompa sumur bor eksisting tenaga solar cell 10 unit, dan rehab pompa sumur bor eksisting tenaga diesel 3 unit,” sebutnya.
Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu menegaskan mendukung penuh kegiatan ini dengan memastikan semua proses berjalan dengan baik. Kehadiran kegiatan Food Estate di Sumba Tengah adalah berkah yang harus disyukuri, oleh karena itu komitmen untuk mensukseskan kegiatan food estate sangat tinggi dengan memaksimalkan segala potensi yang ada.
“Kami yakin kegiatan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kab. Sumba Tengah dan dapat merubah wilayah NTT ini menjadi lebih baik,” ujar Paulus.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi memberikan keterangan dalam menindaklanjuti kebijakan Menteri Pertanian dalam menggenjot produksi jagung nasional dan pengembangan Food Estate, Kementan telah mengimplementasikan Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (Propaktani).
“Di NTT khususnya Kabupaten Sumba Tengah ini kami akan menggenjot produksi jagung dan tanaman pangan lainnya, hingga kesejahteraan masyarakat meningkat dengan pengembangan pertanian berbasis korporasi,” tegas Suwandi.
Propaktani terintegrasi on farm dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran. Semua pihak bersinergi membangkitkan pertanian NTT yang lebih maju, mandiri dan modern. Ke depan, jagung dari NTT dapat memasok kebutuhan dalam negeri dan bahkan ekspor.
“Dengan demikian melalui program ini kesejahteraan masyarakat terus kita tingkatkan” jelas Suwandi.
Ditempat yang berbeda, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengharuskan ada peningkatan luas tanam dan produktivitas sebagai upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor.
“Untuk itu, kami (Kementan) memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR), pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster”, ujar SYL. KEMENTAN