Bertani On Cloud Vol. 68, Kenalkan RBPR, Si Cepat Pendeteksi Residu Pestisida pada Sayuran dan Buah

Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang kembali mendapatkan kesempatan mengisi materi BOC (Bertani On Cloud) Volume 68, Kamis (17/12/2020). Episode kali ini menjadi episode penutup BOC di tahun 2020, dengan mengambil tema Teknologi Deteksi Cepat Residu Pestisida dan topik bahasan “Sayuran dan Buah Aman Konsumsi dengan Tes RBPR (Rapid Bioassay of Pesticide Residues)”.

BOC diselenggarakan secara virtual melalui zoom cloud meeting dan juga live streaming youtube Puslatan Kementan. Peserta yang hadir via zoom sebanyak 130 orang, terdiri dari penyuluh, petani, widyaiswara dan lainnya. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala BBPP Lembang, Kemal Mahfud.

“Metode pengukur kandungan pestisida dalam sayuran dapat memudahkan masyarakat memilih sayuran aman konsumsi, salah satunya melalui tes RBPR sebagai metode deteksi terbaru dengan waktu yang lebih cepat hanya memakan waktu 10-15 menit.”

Widyaiswara BBPP Lembang sebagai penyaji materi, mengawali materi dengan perkenalan alat dan bahan yang digunakan dalam tes RBPR, seperti buah dan sayur untuk sample yaitu kentang, jeruk lemon, dan sawi putih. Juga diperkenalkan enzim yang digunakan dari kepala lalat yaitu enzim AChE, spektofotometer, pipa pemotong, alkohol, tabung reaksi, pinset, dan lainnya.

Alat tes RBPR ini merupakan kerjasama antara BBPP Lembang dengan Taiwan Technical Mission (TTM) yang sudah bekerjasama dari tahun 2015. Selesai pengenalan alat dan bahan, dilanjutkan dengan praktik tes RBPR hingga diketahui hasil kandungan pH residu pestisida dari sayuran dan buah yang menjadi sampel. Adapun hasil pengujian menunjukan pH 13.5% yang berarti sayur tersebut aman dikonsumsi.

Selain hasil pengujian yang cepat dan berupa print out kandungan residu meliputi karbamat dan organofosfat yang terkandung dalam sampel, alat tes ini juga mudah dibawa, sehingga dapat digunakan langsung oleh petani di lahan.

Acara berlanjut dengan talkshow bersama Mr. Pan Po Yuan selaku pewakilan dari TTM untuk penjelasan lebih lanjut alat tes RBPR. Mr. Pan dan tim BBPP Lembang berharap melalui adanya alat tes ini dapat mempermudah petani maupun perusahaan untuk mendapat hasil tes lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan dengan metode kimia sebelumnya.

Alat tes RBPR ini juga dapat dibeli oleh individu maupun instansi seharga 5000 USD. Untuk mencairkan suasana dan menambah semangat para peserta, diadakan kuis untuk empat orang pemenang yang dapat menjawab pertanyaan dari host.

“Materi yang disampaikan bermanfaat, dapat mengetahui sayur dan buah yang aman dikonsumsi untuk keluarga kita, selain itu kita juga dapat mendeteksi kandungan karbamat dan organofosfat sehingga dapat lebih selektif dalam memilih sayur dan buah,” ungkap Apri, salah satu peserta dan juga pemenang kuis BOC vol. 68.

Seluruh materi BOC dapat diakses pada laman LMS elearningpuslatan.com atau bertanioncloud.com Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sangat mendukung pelatihan ini. “Semangat pelatihan ini sejalan dengan semangat BPPSDMP untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian. Kita juga menggelar banyak pelatihan dan juga seminar melalui online,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pesan bahwa upaya Kementan untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian tidak pernah berhenti. “SDM pertanian harus berkualitas. Harus mengikuti perkembangan jaman. Untuk itu, maksimalkan semua potensi yang ada, serap berbagai ilmu untuk meningkatkan produksi. Karena efeknya adalah peningkatan kesejahteraan petani sendiri,” katanya. CHETY/DARY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *