Dedi Nursyamsi Semangati Penyuluh OKI Jadi Penembak Jitu Produktivitas Pertanian

Setelah melakukan auidensi bersama Wakil Bupati OKI Sumatera Selatan terkait Penguatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian memberikan semangat untuk Penyuluh Pertanian dalam meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di Kabupaten OKI di BPP Celika Kec. Kayu Agung.(12/3/2021)

Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr didampingi Kepala SMKPP Negeri Sembawa Ir. Mattobi’i, MP dihadapan Penyuluh Kabupaten OKI menjabarkan Pengungkit produktivitas antara lain adalah Inovasi pertanian, Peraturan pemerintah terkait pertanian serta Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian.
“SDM Pertanian yaitu penyuluh dan petani merupakan garda terdepan pembangunan Pertanian kita, Hanya sektor pertanian yang bisa menyediakan pangan untuk manusia” buka Dedi

“Jika ingin maju suatu negara harus dimulai dari pangan, bapak ibu dihadapan saya adalah penentu kemajuan pertanian khususnya di Kabupaten OKI. Sumatera Selatan merupakan sentra produksi padi terbesar di Indonesia namun rata-rata produktivitas pertanian masih rendah karena terkendala lahan rawa, produktivitas rata-rata nasional 5,6 ton”. lanjut ahli tanah jebolan IPB ini.

Kunci keberhasilan pembangunan Pertanian adalah petani dan penyuluh. Jika produktivitas terjamin, maka Ketersediaan pangan akan terjamin.

Pengungkit produksi pertanian dapat tercapai dengan produktivitas, Indeks pertanaman dan perluasan lahan.

Bicara pertanian harus Revolusioner, radikal, besar besaran. Indonesia harga mati, pangan pun harga mati. petani pekerjaan yg mulia, karena bermanfaat untuk semuanya.

“Mari kita tetap semangat, sehingga mampu meningkatkan kekuatan untuk mengenjot produktivitas pertanian. Jika ada wilayah binaannya produktivitas meningkatkan maka itu adalah penyuluh Hebat, Penyuluh luar biasa” ujar Dedi

Dedi Nursyamsi juga menegaskan, “penembak jitu itu Penyuluh, sasaran peningkatan produktivitas, alatnya alsintan, amunisi benih pupuk dan sebagainya. Penyuluh harus menjadi penembak jitu, yang mengerakkan adalah penyuluh. Tugasnya adalah membidik, mengidentifikasi, dan mengeksekusi dengan baik untuk menembak sasaran. Penyuluh yg baik adalah penyuluh yang berpikir bagaimana cara memecahkan masalah yang ada di wilayah binaannya, melihat potensi alam yang ada di wilayahnya mulai dari budidaya sampai ke pemasarannya” tegas Dedi.

Peningkatan kapasitas penyuluh dilakukan melalui kostratani (Komando Strategis Pertanian) yakni pemberdayaan BPP, yang di berdaya kaadalah sarana IT sehingga penyuluhan bisa mendapatkan informasi melalui teknologi informasi bagaimana menjawab asalah pertanian di wilayah binaannya.

Komando Kostratani adalah camat dengan pelaksana harian adalah BPP sedangkan pasukan penyuluh pertanian.

Kepala Dinas Ketahanan Tanaman Pangan Hortikultura, Ir. Sahrul, M.S, menyatakan Kabupaten OKI memiliki 18 BPP dan spesialnya potensi yang ada dengan empat tipekelogi lahan, sehingga pada saat produksi tidak bisa bertahan.
Penyuluh yang ada sebanyak 285 orang dari 357 Desa. Untuk bantuan IT dari Kementan baru ada 6 di BPP.

“Dengan adanya covid-19, petani dan penyuluh lebih tertantang untuk meningkatkan produktivitas, Alhamdulillah kami mulai meningkat kan produktivitas di OKI dari rata-rata 5,03 ton menjadi 5,4 ton, masih dibawah Banyuasin dan OKU Timur, semangat kami untuk menjadi 10 besar penghasilan padi nasional,” semangat Sahrul.

Sharul juga menambahkan bahwa Kabupaten OK mendukung program Kementan seperti KUR, AUTP asuransi tani padi, serta pupuk subsidi. SMK PP Negeri Sembawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *