Inovasi siswa SMK PPN Sembawa Bakso Ikan Sehat, Kaya akan Nilai Gizi

Kaum milenial terus menerus mengembangkan ide kreatif sehingga bisa membuat perubahan dan inovasi yang akan dapat membantu bertahan di era digital, yang nantinya bisa menciptakan peluang-peluang ekonomi, yang pada gilirannya mampu berkontribusi untuk bangsa. SMK PP Negeri Sembawa, di bawah naungan Kementerian Pertanian lakukan peningkatan nilai jual melalui inovasi produk.

Pengembangan berbagai produk olahan hasil perikanan dapat dijadikan alternatif menumbuhkan kebiasaan mengkonsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia, sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat . Salah satu bentuk dari produk olahan ikan tersebut adalah bakso ikan.

Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa mengkonsumsi pangan lokal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh serta meningkatkan kesejahteraan petani. Pangan lokal juga merupakan bagian dari budaya dan budaya tersebut harus dijaga serta ditingkatkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas secara massif dan gerakan itu harus dimulai dari diri sendiri,
Pangan lokal di Indonesia sangat melimpah, dengan mengkonsumsi pangan lokal dapat memperbaiki kualitas konsumsi masyarakat dan kita telah membantu petani kita sendiri. Dengan mencintai pangan lokal sama artinya dengan mencintai petani Indonesia, tegas Mentan SYL.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menegaskan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.”Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru,” paparnya.

Kementan terus mendorong hadirnya generasi milenial di pertanian. Karena generasi milenial memiliki banyak inovasi yang tentunya kita harapkan bisa diterapkan di pertanian. Selain itu generasi milenial juga bisa memanfaatkan pertanian untuk berwirausaha. Semua hal itu sangat kita dukung, karena merekalah yang akan  memajukan pertanian.paparnya

Olahan bakso dari masa ke masa sudah banyak mengalami perkembangan, dari bakso yang original, ditambahkan sayuran sebagai pewarna alami. Pembuatan bakso dengan penambahan warna alami dari sayuran bertujuan untuk menambah niilai gizi bakso dan menambah daya tarik bakso terutama bagi anak-anak.

Untuk mengatasi ketergantungan terhadap daging adalah mencari bahan pengganti dengan memanfaatkan bahan makanan yang lain yang tetap memiliki kandungan gizi yang baik untuk pembuatan bakso. Dalam hal ini alternatif lain yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan bakso ialah ikan. Karena ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh.

Tampak antusias siswa Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) melaksanakan pembuatan bakso ikan ini dibawah bimbingan guru produktif di laboratorium APHP pekan pertama Bulan November 2021.

Guru Prodi APHP Ruhil Fida mengatakan bahwa modifikasi penampilan bakso ikan dengan menambahkan ekstrak sayuran berupa ekstrak sawi hijau dan ekstrak wortel agar penampilan lebih menarik serta meningkatkan nilai gizinya, dalam daun sawi hijau terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan meningkatkan nilai tambahnya.

Sedangkan penambahan ekstrak wortel digunakan untuk warna kuning, karena Wortel  ini mengandung antioksidan yaitu β karoten yang mencegah atau mengharnbat fermentasi, pengasamanan atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstrak wortel juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Pemanfaatan ekstrak wortel sebagai pengawet bakso alami dilakukan dengan mengekstrak untuk mendapatkan senyawa β karoten dari ekstrak wortel. Ekstrak ini diharapan dapat menjadi antioksidan sehingga bakso bisa tahan lama. Senyawa β karoten  menjadi antioksidan pada bakso untuk mencegahdan menghambat.ketengikan yang di akibakkan udara  dan mikroorganisme.”tuturnya.

Bahan-bahan yang pada umumnya digunakan dalam pembuatan bakso ikan yaitu daging ikan segar yang telah digiling, tepung tapioka, garam, telur ayam (diambil putih telurnya saja), bawang putih, es batu yang sudah dihaluskan, dan bumbu tambahan seperti merica bubuk serta ekstrak wortel dan sawi. Proses pembuatannya ikan giling di campurkan dengan berbagai bumbu seperti bawang putih, garam, merica, aduk hingga rata. Kemudian tambahkan tepung tapioka serta ekstrak sayuran serta sedikit es batu blender hingga merata, adonan bakso ikan siap dibentuk” tuturmya.

Warna suatu produk pangan baik warna hijau pada ekstrak sawi dan warna kuning pada ekstrak wortel memegang peranan penting dalam meningkatkan daya tarik dan penerimaan produk tersebut oleh konsumen. Tentunya pewarna alami yang terkandung dalam suatu bahan makanan akan bernilai gizi baik, enak, dan mempengaruhi tekstur baksonya. Mutu bakso sangat dipengaruhi oleh tingkat kesegaran dari daging ikan. Semakin segar daging ikan yang digunakan semakin bagus mutu bakso yang dihasilkan. SMKPP Negeri Sembawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *