Bandung – Warna teh pada umumnya berwarna cokelat, hijau atau putih, kali ini warna teh berbeda dari biasanya, bahkan tanpa perlu pakai pewarna dan pemanis buatan, apa mungkin? Tentu saja bisa.
Terbukti, Arafatea berhasil mengkreasikan produk tehnya dengan mengkombinasikan bahan rempah sehingga menghasilkan varian teh baru yang menarik dan tentunya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
“Teh varian baru Arafatea ini tanpa mengandung pewarna, berhasil menarik perhatian para pecinta teh. Teh ini bisa berwarna karena sinergi dengan bunga dan buah, namanya tea and spices (blending teh-rempah). Dari dasar teh hijau, bisa berubah menjadi warna kuning, sedangkan dari bahan dasar blacktea tehnya bisa berubah warna menjadi merah, orange, dan biru. Untuk white tea bisa berubah menjadi ungu. Semua di ramu dan tambah sedikit kombucha buatan sendiri,” ujar Ifah pemilik Arafatea saat dihubungi Tim Ditjen Perkebunan (04/7).
Ifah menjelaskan, Dalam kemasan botol 500 ml dibandrol dengan harga Rp. 25.000. Kalau untuk di kafe, untuk 1 gelas Arafatea ukuran 350 ml seharga Rp. 20.000. “Setiap minggu berhasil terjual sebanyak 2.000 botol dan di kafe jadi menu favorit anak muda,” ungkap Ifah saat menceritakan teh baru miliknya.
Pada kesempatan yang berbeda, Baginda Siagian, Direktur Perlindungan Perkebunan, selaku Plt. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan menyampaikan bahwa, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan tentunya terus mendorong pelaku usaha perkebunan berinovasi dengan olahan komoditas perkebunan, dan tentunya mengajak generasi muda untuk menyukai konsumsi teh Indonesia, termasuk teh varian baru ini, hasil dari kombinasi teh alami dengan rempah bunga, buah dan madu, tanpa pewarna dan pemanis buatan, sehingga lebih sehat dan tentunya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
“Perlunya inovasi atau berkreasi dengan hasil olahan komoditas perkebunan, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk, berkualitas mutu baik dan berdaya saing di pasar global, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan pekebun maupun pelaku usaha perkebunan,” ujarnya.
Baginda menjelaskan, Inovasi atau lahirnya varian olahan produk perkebunan harus dapat mengikuti dan sesuai kebutuhan tren masa kini, tentunya juga menarik minat atau perhatian anak muda untuk mau mengkonsumsinya bahkan tertarik membuka peluang usaha dengan komoditas perkebunan. Nilai positif lainnya yang dapat dirasakan dari peran teh ini, memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Bayangkan 5 tahun kedepan, pasti banyak anak muda yang bisa terkena diabetes apabila terlalu banyak mengkonsumsi pewarna dan pemanis buatan. Solusi sehat dapat kita dapatkan dari varian teh Arafarea ini, dimana warna teh ini natural dari bunga, dan manisnya dari buah, serta madu hasil ternak sendiri. Tak hanya bisa membantu untuk diet, namun juga bisa bantu menjaga daya tahan tubuh dan konsentrasi untuk selalu tetap semangat dalam belajar ataupun bekerja.
Sebagaimana diketahui Teh mengandung L-Theanine dan antioksidan yang tinggi dimana senyawa ini memiliki aktivitas yang bermanfaat untuk peningkatan konsentrasi. Humas Ditjenbun