SMKPP Kementan tingkatkan kompetensi SDM dengan Penerapan Teknologi Terbarukan

Berita, Nasional92 Dilihat

BANYUASIN – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan vokasi yang dibekali peningkatan kompetensi agar mampu berdaya saing. SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa (SMK PP N Sembawa), membekali siswa dengan mekanisasi pertanian dalam kurikulum pembelajaran yang dibuat oleh sekolah, yang dituangkan dalam mata pelajaran alat dan mesin pertanian (alsintan).

Di Indonesia, peluang menjadi petani millennial, maupun tenaga ahli mekanisasi pertanian sangat menjanjikan dan terbuka lebar. Banyak peluang usaha pertanian yang berkembang seiring berjalannya teknologi 4.O serta banyak industri pangan yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Kurikulum tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kompetensi SDM dimulai dari Pendidikan Vokasi, sebagai salah satu cara mewujudkan kemajuan sektor pertanian Indonesia. “Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan maupun pelatihan vokasi,” ujarnya.

Hal senada dengan ungkapan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Kementan, kata Dedi, khususnya BPPSDMP, terus mendukung UPT pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian mencetak calon-calon petani milennial masa depan yang unggul dan berdaya saing.

“Peningkatan kompetensi bagi siswa diberikan melalui proses pembelajaran dan pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional, dan standar khusus,” jelasnya.

Dalam proses pembelajaran, tenaga pendidik SMK PP Negeri Sembawa terus menggunakan teknologi yang terbarukan. Salah satunya penggunaan seeder corn dalam proses pembelajaran Alsintan siswa kelas X Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) yang di ajarkan oleh Anang Yulianto. Praktik penggunaan seeder corn dalam proses penanaman jagung hibrida, dilahan seluas 7.500 m2, dinilai sangat efektif dan efisien.

“Kegiatan penanaman jagung hibrida oleh siswa ATPH ini nantinya akan berkolaborasi dengan siswa Agribisnis Ternak Unggas (ATU) untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak. Jadi saling berkolaborasi akan sangat baik menciptakan lingkungan pertanian yang Zero Waste”. Ujar Yudi Astoni, Kepala SMK PP Negeri Sembawa. SMKPP Negeri Sembawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *