Dukung Genta Organik, Gianyar Laksanakan SL Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian

Gianyar – Melalui gerakan tani organik (genta organik), Kementerian Pertanian membangun 1.000 titik demplot pembuatan pupuk organik, pupuk hayati, dan atau pembenah tanah serta implementasinya di seluruh Indonesia melalui pengembangan model penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan.

Program genta organik yang implementasinya melalui SL terus didorong agar petani bisa memproduksi pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah secara mandiri. Dan sebagai solusi pupuk mahal serta sulitnya alokasi mendapatkan pupuk bersubsidi yang mengalami penurunan.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan, salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.

“Jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik. Kimia masih mungkin dibutuhkan karena ini berskala ekonomi kan dan beberapa varietas membutuhkan, tetapi kita dahului dengan memberi makan dengan nutrisi dengan organik,” tegas SYL.

Secara terpisah, Kepala Badan BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas dan produksi harus terus dilakukan.

“Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia. Jadi, di dalam Genta Organik untuk mengatasi pupuk mahal di dalamanya ada pupuk organik, pupuk hanyati, pembenah tanah dan pemupukan yang berimbang,” tegas Dedi lagi.

Pada Senin (10/4/2023), Kabupaten Gianyar Propinsi Bali melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang (SL) yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gianyar. Tema SL yakni Sosialisasi Sekolah Lapang  Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai penanggungjawab kegiatan genta organik di Kabupaten Gianyar. Selain itu juga hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar,  dan Camat Gianyar dan 2 Kepala Desa.

Dalam arahannya di hadapan para petani peserta sosialisasi yang berjumlah 30 orang yang berasal dari 10 kelompok tani dari 2 desa, Kepala Dinas Pertanian Gianyar, mengatakan bahwa, diharapkan melalui kegiatan ini teknologi pertanian berbasis organik, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku petani sehingga dapat mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Widyaiswara BBPP Ketindan, Djoko Sumianto, mengucapkan selamat kepada para peserta sosialisasi SL Genta Organik Kabupaten Gianyar, yang menjadi salah satu titik penting yang ditunjuk bagi implementasi kegiatan tersebut, sehingga nantinya dapat menjadi salah satu model wilayah pertanian berdaulat yang ramah lingkungan, adaptif terhadap perubahan iklim, dan berkelanjutan di Indonesia.

Pada acara sosialisasi SL Genta Organik disampaikan juga  tahapan kegiatan selama proses SL yakni dimulai dari sosialisasi, kemudian rembug tani, pelaksanaan pembelajaran, pembuatan pupuk organik dan pupuk hayati/ pembenah tanah/ pestisida alami, dilanjutkan implementasi di kelompok tani, dan diakhiri dengan FFD pada Agustus mendatang.  Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *