Kementan Kawal Akselerasi Swasembada Gula Nasional

Berita, Perkebunan16 Dilihat

Bali – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meminta jajarannya agar mempercepat swasembada gula nasional sesuai amanah Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 40 Tahun 2023 Tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), dengan memperkuat produksi melalui penyiapan kebun benih dan penataan varietas serta penerapan pola kemitraan Pabrik Gula dengan pekebun dalam satu manajemen.

“Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung salah satu program prioritas Kementerian Pertanian yaitu percepatan swasembada gula konsumsi,” ujar Amran beberapa waktu lalu.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya mendorong peningkatan produksi gula melalui ekstensifikasi penambahan luas areal tanaman tebu, sedangkan intensifikasi melalui bongkar ratoon dan rawat ratoon.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengungkapkan, untuk dapat mencapai Swasembada gula konsumsi perlu perhatian yang serius, ada beberapa langkah konkrit yang perlu dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tebu ditingkat petani, salah satunya dibutuhkan kerjasama riset dan
pemanfaatan hasil riset perkebunan tebu untuk peningkatan produktivitas perkebunan tebu, serta upaya-upaya strategis lainnya.

“Diperlukan kerjasama dan bersinergi antara Kementerian, Lembaga terkait, Pemerintah Daerah serta para stakeholder agar dapat secara bersama-sama dalam membangun perekonomian dan kesejahteraan para petani,” tambah Andi Nur.

Andi Nur berharap, dengan adanya berbagai upaya dan langkah strategis yang dilakukan bersama diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produksi sehingga pemenuhan kebutuhan gula maupun tebu nasional dapat terpenuhi.

Pada kesempatan yang berbeda, mewakili Dirjen Perkebunan pada FGD Kesiapan Perbenihan Tebu dalam Mendukung
Swasembada Gula, Direktur Perbenihan Perkebunan, Gunawan mengatakan, guna mencapai percepatan swasembada gula nasional pemerintah telah menyusun peta jalan, di antaranya meliputi peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 ton per hektare melalui perbaikan praktik agrikultur, penambahan area lahan baru perkebunan tebu seluas 700.000 hektare, serta peningkatan efisiensi, utilisasi, dan kapasitas pabrik gula untuk mencapai rendemen sebesar 11,2%.

“Kita juga harus melakukan pemetaan terhadap lahan yang tersedia, baik inti maupun plasma perkebunan, penataan varietas tebu yang cocok pada suatu lahan, menyiapkan kebutuhan benih unggul bersertifikat, dan mencari solusi tepat guna untuk menjawab tantangan dalam pengembangan tebu Indonesia sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produksi gula konsumsi,” ujarnya. Humas Ditjeenbun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *