MALANG – Sebanyak 35 peserta dari Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah melaksanakan kunjungan edukasi ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Kementerian Pertanian, Jumat (26/04/2024).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan tentang tata cara pertanian dan pengolahan hasil pertanian, beserta informasi lain terkait pertanian yang dilaksanakan di BBPP Ketindan.
Hal ini seperti disampaikan oleh Ruliyanto, wakil dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah saat menyampaikan maksud dan tujuan.
“Kami membawa rombongan bertujuan untuk mendapatkan pembekalan mengenai teknologi budidaya pertanian dan pengolahan hasilnya. Kami berharap dengan kegiatan ini dapat menjadi referensi bagi kami untuk mendorong kabupaten Sigi berkiprah di nasional,” jelas Ruli.
Hal ini seperti yang pernah diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. Bahwa sudah sepatutnyalah SDM pertanian harus bergerak bersama untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.
”Saatnya kita kembalikan mindset, tujuan kita yakni peningkatan SDM pertanian untuk menggenjot produktivitas dan produksi pertanian,” katanya.
Dedi menambahkan, kita evaluasi sejauh mana sasaran optimalisasi SDM yang kita miliki, sebaik apapun pemanfaatan teknologi yang dilakukan dan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh petani.
Dalam kegiatan kunjungan di BBPP Ketindan, rombongan diterima secara langsung oleh Ketua Kelompok Substansi Penyelenggara Pelatihan, Tuban, yang mewakili Kepala BBPP Ketindan.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada peserta kunjungan edukasi. Dan kami berkomitmen memberikan pelayanan optimal kepada siapapun atau semua stakeholder, melayani apa yang dibutuhkan.
Kepala Balai kami berpesan, melalui kegiatan ini para peserta sebagai manajerial bisa mengedukasi, dan konsep untuk pengembangan dari peserta bisa memberikan kontribusi unrtuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sigi.
“Kami sudah menyiapkan semuanya, baik itu teknologi budidaya untuk tanaman pangan, perkebunan serta pengolahan hasilnya. Dan semua bisa didiskusikan bersama widyaiswara kami,” jelas Tuban.
Setelah dilaksanakan penerimaan, semua peserta mendapatkan materi tentang budidaya tanaman pangan dan perkebunan beserta manfaatnya, dan dilanjutkan dengan berbagai olahan hasilnya.
Di akhir kegiatan peserta mendapatkan tambahan pengetahuan tentang smart greenhouse (SGH) kerjasama Indonesia dan Korea Selatan dengan mengunjungi SGH tomat sambil berdiskusi bersama penanggungjawab SGH. Nadief/Yeniarta