Dukung Genta Organik, Kementan Gelar Pelatihan Pestisida Nabati dari Tanaman Obat

MALANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai UPT Pelatihan dibawah Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) baru saja usai melaksanakan pelatihan tanaman obat sebagai pestisida dengan metode blended learning yang ditutup, Jumat (03/05/2024).

Pelatihan diikuti oleh 30 orang peserta Penyuluh Pertanian PNS/ PPPK/ THLTB PP/ Petugas POPT yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Pelatihan bertujuan agar tugas, fungsi dan peran penyuluh pertanian dapat dioptimalkan melalui peningkatkan kompetensi penyuluh pertanian, POPT, serta petugas pertanian di bidang teknis pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT) secara ramah lingkungan dengan memanfaatkan tanaman obat sebagai pestisida organik.

Hal ini sesuai dengan program strategis Kementerian Pertanian dalam mendukung Gerakan Tani Pro Organik atau yang dikenal dengan Genta Organik.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) , Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian yang mengelola seluruh sumber daya pertanian dan input usaha tani secara bijak, berbasis inovasi teknologi untuk mencapai produktivitas berkelanjutan dan secara ekonomi menguntungkan dan berisiko rendah.

Selain itu pertanian ramah lingkungan merupakan teknik pertanian yang dalam pelaksanaannya menggunakan mikroorganisme menguntungkan serta bahan organik sehingga agroekosistem menjadi seimbang baik di bawah tanah maupun di atas tanah.

Dedi menjelaskan, petani seringkali menggunakan pestisida maupun pupuk kimiawi yang ugal-ugalan, sehingga berakibat buruk pada pertanian dan lingkungan.

“Pengelolaan pertanian secara berlebihan dan ugal ugalan menyebabkan tanah kita hancur, udara hancur, air hancur dan lingkungan kita hancur, ” ujar Dedi.

Oleh karenanya, melalui pelatihan pelatihan tanaman obat sebagai pestisida dengan metode blended learning ini, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, berharap agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan yaitu teknik produksi tanaman, pengenalan tanaman obat sebagai pestisida, teknik pembuatan pestisida organik, teknik produksi tanaman obat, kebijakan perlindungan tanaman, analisa usaha dan produksi, dan diseminasi hasil pelatihan, teknik aplikasi pestisida organik, dapat diaplikasikan dan ditularkan kepada kelompok tani binaannya. Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *