Babinsa Kalsel Siap Optimalkan Irigasi Pertanian Melalui Pompanisasi

Berita, General68 Dilihat

BANJAR – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menggelar pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi pada 16-17 Oktober 2024 lalu.

Pelatihan ini digelar secara serentak di Kodam Mulawarman Kalimantan Selatan. Peserta pembukaan yang hadir secara langsung di Kodim 1006 Banjar berasal dari Barito Kuala, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Tanah Laut, sementara daerah lain seperti Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu, dan Kotabaru berpartisipasi secara online. Selain itu, pembukaan pelatihan ini juga diikuti oleh peserta dari Kodam II Sriwijaya Provinsi Lampung, yang bergabung secara online melalui zoom meeting dari berbagai kabupaten/kota, diantaranya Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Pasawaran, Lampung Selatan, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Babinsa dalam melakukan pendampingan lapangan, khususnya dalam hal pompanisasi untuk irigasi pertanian.

Pompanisasi merupakan solusi teknologi yang penting bagi wilayah-wilayah dengan keterbatasan irigasi alami. Babinsa sebagai personel militer yang memiliki peran strategis dalam pembangunan desa, turut mengambil bagian dalam membantu petani mengelola sumber daya air. Melalui pelatihan ini, mereka diharapkan mampu memberikan pendampingan yang efektif dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan pompa air yang digunakan untuk irigasi.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa pompanisasi menjadi salah satu teknologi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh irigasi tradisional. Babinsa yang terlatih dalam hal ini akan menjadi garda terdepan untuk membantu petani meningkatkan hasil pertaniannya.

Kepala Badan PPSDMP, Idha Widhi Arsanti, juga menekankan pentingnya keterlibatan Babinsa dalam program-program pertanian.

“Pelatihan ini adalah langkah nyata dalam membangun sinergi antara sektor pertanian dan militer. Dengan meningkatkan keterampilan Babinsa, kita memperkuat kemampuan mereka untuk mendampingi petani di lapangan, terutama dalam pemanfaatan teknologi irigasi modern seperti pompanisasi,” ungkapnya.

Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi di Kodam Mulawarman, Kalimantan Selatan, dibuka secara langsung oleh Nurul Qomariyah selaku Kepala BBPP Ketindan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pabandya Wanwil Mayor Arh. Muhammad Nanang R. serta Pasi Wanwil Rem 043/Gatam Mayor Caj. Rahmat TW.

Nunung Nurhadi, Widyaiswara BBPP Ketindan yang melatih pada pelatihan ini, menjelaskan bahwa pompanisasi memberikan banyak manfaat dalam pengelolaan air yang efisien.

“Dengan pengetahuan teknis yang kuat tentang pompa air, Babinsa dapat menjadi fasilitator bagi petani untuk menjaga keberlanjutan irigasi, memperbaiki pompa, dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka,” ujarnya.

Peserta diajarkan dinamika kelompok, komunikasi efektif, teknik pendampingan, dan pengoperasian serta pemeliharaan pompa air. Materi ini diharapkan dapat memperkaya kemampuan peserta dalam memberikan pendampingan yang lebih terstruktur di lapangan.

Dengan pelatihan ini, Babinsa Kodam Mulawarman siap berkontribusi lebih signifikan dalam meningkatkan sistem irigasi pertanian di wilayah Kalimantan Selatan melalui pompanisasi. Nurhadi/Yeniarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *