Banten – Kementerian Pertanian terus berupaya lakukan percepatan kejar swasembada pangan. Demi wujudkan hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan , Heru Tri Widarto selaku PJ PAT Provinsi Banten bersama Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Banten, Ismatul Hidayah terjun langsung monitoring Kelompok Tani (Poktan) Harapan Mulya 2 di Pamarayan, Serang, Banten, Sabtu (26/10).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman gerakkan seluruh jajarannya untuk mengawal dan memastikan ketahanan pangan nasional terjaga. Sebelumnya Mentan Amran menyatakan pompanisasi adalah solusi cepat di tengah kekeringan. Ia optimis bahwa program ini dapat meningkatkan produksi pertanian di Indonesia.
“Dengan pompanisasi yang didistribusikan secara merata, saatnya kita meningkatkan indeks pertanaman dari satu sampai dua kali bahkan sampai tiga kali dalam setahun,” ujarnya.
Diketahui, Poktan Harapan Mulya 2 memiliki lahan seluas 40 ha, dengan 30 ha diantaranya sudah ditanami padi. Jika digabung dengan poktan lain di desa yang sama, total lahan pertanian dapat mencapai kurang lebih 230 ha.
Heru menekankan pentingnya sinergi dan komitmen semua pihak untuk wujudkan program ini. “Kami akan terus mendorong pemanfaatan irigasi perpompaan untuk meningkatkan produktivitas. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan di Banten.”
Setelah melakukan monitoring di lokasi pertama, Heru melanjutkan monitoring ke lokasi ke 2 yaitu desa Desa Sangiang Tanjung Karang Anyar.
Koordinator penyuluh, Dike Cidrasari mengungkapkan 10 ha sudah ditanami padi gogo dan rencana penanaman secara bertahap ke depannya.
“Melalui langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia,” harapnya. Humas Ditjenbun